Inilah Komponen dan Indikator Keberhasilan Proyek ID Digital Indonesia
Untuk membantu dalam memperkuat pencatatan sipil negara dan meningkatkan penggunaan identifikasi digital biometrik untuk mengakses layanan sektor publik dan swasta, identitas digital (ID digital) diperlukan di tengah era transformasi digital ini.
Dilansir dari BiometricUpdate.com pada Jumat (6/1/2023), untuk menyediakan ID digital ini, Indonesia telah menerima dana sebesar US$250 juta dari International Bank for Reconstruction and Development yang merupakan bagian dari Grup Bank Dunia.
Proyek ID digital ini merupakan langkah dalam mendigitalkan identitas untuk mengatasi ketidaksetaraan geografis dan kesenjangan gender dalam inklusi keuangan dan memiliki tujuan untuk mendorong ekonomi digital dengan meningkatkan berbagai faktor. Diketahui saat ini, dokumen tender tengah disiapkan untuk proyek ID digital Indonesia. Lalu apa saja komponen utama dan indikator keberhasilan dari proyek identitas digital ini?
Baca Juga: Bank Dunia Beri Dana US$250 Juta untuk Indonesia Sediakan ID Digital
Lima komponen untuk identitas digital yang lebih baik sesuai dengan yang diuraikan dalam dokumen ID for Inclusive Service Delivery and Digital Transformation in Indonesia antara lain:
- Meningkatkan pencatatan sipil dan kependudukan khususnya di daerah-daerah tertinggal dan untuk penduduk yang rentan. Setelah masuk ke dalam sistem, data kemudian didigitalisasikan untuk mereformasi proses agar lebih kuat dan efisien. Penerbitan dokumen identitas hukum juga perlu ditingkatkan, seperti nomor tanda penduduk (NIK), kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP), dan juga akta kelahiran.
- Mengembangkan verifikasi identitas dan platform eKYC untuk transaksi online secara langsung dan melalui aplikasi seluler. Tahap ini dapat membantu meningkatkan TIK Ditjen Dukcapil, otoritas kependudukan dan catatan sipil, dna membangun kapasitas internal untuk penggunaan teknologi biometrik yang efektif dan bertanggung jawab. Termasuk juga untuk memperkuat perlindungan data pribadi dan untuk mengurangi pengecualian serta penguncian vendor dan teknologi.
- Membawa layanan publik dan swasta, termasuk pengguna institusional untuk ke dalam sistem untuk menciptakan pertukaran data yang aman dan transparan dan sistem identifikasi biometrik otomatis pengganti baru untuk memastikan inklusivitas yang lebih besar, perlindungan data, efisiensi, dan transparansu proses deduplikasi serta mengurangi penguncian vendor dan teknologi.
- Diperlukan perhatian dan pembahasan terkait reformasi hukum dan peraturan serta peningkatan sumber daya manusia yang akan menilai lanskap humum saat ini di setiap daerah.
- Diperlukan manajemen proyek secara komprehensif serta pemantauan dan evaluasi mendetail.
Adapun untuk indikator keberhasilan dari proyek ID digital ini adalah disesuaikan dengan tujuan pembangunan yang diusulkan, meliputi:
- Pengukuran tingkat penerbitan NIK di 11 provinsi prioritas.
- Pengukuran proporsi anak hingga usia empat tahun yang telah memiliki akta kelahiran.
- Pemasangan dan autentikasi aplikasi ID digital.
- Penggunaan e-KYC di tingkat individu dan lembaga.
- Keseimbangan gender dalam kepemilikan rekening bank.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: