Pemerintah Perlu Pertahankan Tenaga Kerja Muda, Begini Tren Minat Kerja Milenial dan Gen Z
Laporan EY menunjukkan pemerintah perlu mempertahankan tenaga kerja muda. Selain persoalan mulai banyaknya pekerja publik yang mendekati masa pensiun, tenaga kerja muda juga diyakini dapat menjadi aset untuk mengatasi persoalan transformasi digital.
Namun, laporan Survei Reimagined Pekerjaan EY 2022 menemukan sekitar 38% tenaga kerja pemerintahan di kelompok gen Z mengaku kemungkinan besar akan keluar dari pekerjaan mereka dalam 12 bulan ke depan.
Temuan survei menunjukkan sebagian besar responden mendapati diri mereka terkendala oleh kombinasi masalah, termasuk kurangnya pemimpin yang sadar digital, kurangnya keterampilan digital, data, serta pelatihan untuk mengaksesnya. Mereka juga mengaku budaya organisasi yang reaktif dan tidak menginspirasi menghambat upaya untuk menarik talenta digital terbaik.
Baca Juga: Riset: Tenaga Kerja Pemerintahan Belum Siap Bertransformasi Digital
"Tugas sektor publik adalah memberikan kehidupan yang lebih baik bagi warga negara. Dalam upaya mencari bakat di semua sektor, ini adalah elemen unik untuk peran pegawai negeri, yang harus didahulukan oleh pemerintah dalam hal perekrutan," kata Arnauld Bertrand, EY Global Government Consulting Leader, dalam keterangan tertulis, Jumat (6/1/2023).
"Namun, tanpa menggunakan teknologi untuk menawarkan keseimbangan kerja/hidup yang kuat, jalur karier yang menarik, dan jalur yang jelas untuk melatih tenaga kerja mereka agar lebih melek teknologi, mereka berisiko gagal mempertahankan rekrutan yang ingin memberikan yang terbaik bagi warga negara," lanjut dia.
Untuk itu, penting bagi pemerintah memahami tren minat tenaga kerja di kalangan milenial dan gen Z.
Melalui laporannya, EY menyampaikan milenial dan gen Z lebih cenderung menyukai masa kerja yang lebih pendek dan mencari tujuan dan kepuasan yang lebih besar, dengan 63% responden karyawan sektor publik Gen Z mengatakan bahwa mereka menghargai hubungan yang jelas antara pekerjaan mereka dan keseluruhan tujuan organisasi di atas kompensasi uang.
Sementara itu, orang dari segala usia menginginkan work/life balance yang lebih sehat.
"Dalam hal menawarkan pekerjaan dengan tujuan, pemerintah memiliki keuntungan yang berbeda. Dan ini adalah kesempatan yang bisa mereka raih," ujar Bertrand.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: