Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Semakin dekat dengan Pilpres 2024, Demokrat Terus ‘Pepet’ AHY Supaya Bisa Jadi Wakil Anies Baswedan

        Semakin dekat dengan Pilpres 2024, Demokrat Terus ‘Pepet’ AHY Supaya Bisa Jadi Wakil Anies Baswedan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terus didorong oleh Partai Demokrat menjadi pasangan bakal calon presiden (bacapres) dari Nasdem, Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang. 

        Hal itu disampaikan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. Menurut Herzaky, saat ini yang mengemuka di Partai Demokrat adalah AHY yang dianggap layak mendampingi eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

        "Ini aspirasi dari kader-kader kami, konstituen kami, masyarakat yang ditemui para pengurus dan anggota dewan kami di berbagai pelosok negeri. Capres dan cawapresnya harus sosok yang lekat dengan perubahan, bukan status quo," ujar Herzaky kepada wartawan, Minggu (8/2). 

        Baca Juga: Nyelekit Banget Pas Ditanya Capres 2024, Adian Napitupulu: Aduh, Lu Mau Milih Anies Gak?!

        Herzaky menuturkan kader Partai Demokrat menginginkan ketua umumnya AHY bisa mendampingi Anies Baswedan karena merujuk hasil dari berbagai lembaga survei. 

        Pasalnya dua sosok tersebut memiliki elektabilitas yang tinggi. Oleh karena itu, dua sosok ini sangat siap jika ikut bertarung di Pilpres 2024 mendatang. 

        "Apalagi, hasil survei berbagai lembaga menunjukkan tingginya elektabilitas kedua sosok ini, terutama ketika dipasangkan. Kita kan harus realistis dan rasional. Mau menang, cari yang terbaik," tegasnya. 

        Herzaky menjelaskan untuk deklarasi pasangan Anies Baswedan dan AHY, masih dalam proses pembahasan, terutama dengan koalisi perubahan yang terdiri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem.

        Baca Juga: Nyelekit Banget Pas Ditanya Capres 2024, Adian Napitupulu: Aduh, Lu Mau Milih Anies Gak?!

        "Ada kondisi-kondisi berbeda di 2024 dibandingkan 2019, yang perlu kami sesuaikan," ungkapnya. Dia mencontohkan pada Pemilu 2019 waktu kampanye sangat panjang, hampir delapan bulan. 

        "Jadi, kalau capres-cawapres ditentukan dan diumumkan si saat-saat terakhir, masih ada waktu kira-kira 8 bulan untuk sosialisasi. Kalau di 2024, waktu kampanye hanya 75 hari. Sangat singkat," tegas Herzaky.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: