Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Isu Reshuffle Cuma 'Cek Ombak', Pengamat: Jokowi Mau Lihat NasDem Goyah Apa Nggak

        Isu Reshuffle Cuma 'Cek Ombak', Pengamat: Jokowi Mau Lihat NasDem Goyah Apa Nggak Kredit Foto: Instagram/Hendri Satrio
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik Hendri Satrio, lewat program Indonesia Lawyers Club, mengungkap dua dugaan niat terselubung di balik isu reshuffle kabinet yang diduga menyasar Partai NasDem. Awalnya, Hensat menilai tidak ada yang salah dengan wacana reshuffle kabinet kendati sudah di ujung-ujung periode pemerintahan seperti sekarang.

        "Ada pembahasan yang serius itu tentang kepatutan, kewarasan, dan kewajaran dalam melaksanakan pemerintahan," terang Hensat, dikutip dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Senin (9/1/2023).

        Baca Juga: Sebut Jokowi Harusnya Konsultasi ke Surya Paloh Soal Reshuffle, Ruhut Semprot Gus Choi

        "Boleh nggak reshuffle? Boleh, terserah, tapi patut tidak? Waras tidak? Wajar tidak dilakukan reshuffle yang sudah di ujung-ujung?" sambungnya.

        Faktor inilah yang membuat Hensat menduga ada niat terselubung di balik isu reshuffle kabinet, padahal Pemerintahan Jokowi akan berakhir tahun depan. "Yang pertama, bisa jadi ini ada upaya untuk mengalihkan isu yang lebih besar, yaitu Perppu Cipta Kerja," ujar Hensat.

        Sebelumnya, Hensat juga mengkritik penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja yang memang boleh dilakukan oleh Jokowi, tetapi seolah tidak mempertimbangkan aspek kepatutan, kewarasan, dan kewajaran dalam melaksanakan pemerintahan.

        Selain itu, Hensat menilai ada niat kedua yang hendak dicapai Jokowi lewat wacana reshuffle kabinet ini. "Yang kedua, ini hanya testing the water saja, NasDem goyah nggak," ucap Hensat.

        Menurutnya, bisa jadi Partai NasDem nanti akan tetap diajak berkoalisi oleh PDI Perjuangan, di mana Anies dipasangkan sebagai calon wakil presiden Puan Maharani.

        Baca Juga: Tak Masalah Anies Gak Lanjutkan Program Jokowi, Elite NasDem: Beda Strategi, Beda Prioritas!

        "Itu kalau ternyata NasDem testing the water, mungkin nggak? Bisa saja kan. Di ujung-ujung ternyata, 'Sorry, Nies, karena nggak ada yang lain yang mau join, gimana kalau kamu jadi wakilnya Mbak Puan gitu?'" tandas Hensat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: