Perdana Menteri Malaysia Dato’ Seri Anwar Ibrahim mengatakan bahwa pendidikan tidak boleh lepas dari prinsip-prinsip kemanusiaan pada acara CT Corp Leadership Forum di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (9/1/2023).
"Pendidikan tidak boleh dikesampingkan dari prinsip-prinsip kemanusiaan, nilai, dan akhlak. Ada perbedaan antara pendekatan manusiawi dengan pendekatan lebih akademis," ujar Anwar Ibrahim.
Baca Juga: Anwar Ibrahim: Saya Mau Negara Malaysia yang Demokratis dan Adil
Anwar juga menyatakan bahwa tantangan bagi kepemimpinan adalah memastikan untuk terus belajar dari pengamatan dan pengalaman tidak hanya dari para ahli, tetapi juga dari masyarakat. Ia pun memberikan contoh mengenai kemiskinan yang tidak harus selalu dilihat melalui angka dan statistik.
"Misalnya, berapa angka kemiskinan tegar? Oh, 15%. Bunyinya indah [karena kecil]. Tetapi, jika kita atau keluarga kita yang tergolong dari 15% itu, kita tidak akan berbicara begitu. Ini yang membedakan antara pendekatan manusiawi dengan pendekatan yang lebih akademis," paparnya.
Selain itu, Anwar juga mengungkapkan bahwa spesialisasi itu penting karena tanpanya, sebuah generasi akan menjadi ketinggalan.
"[Pengetahuan] spesialisasi itu penting. Digital economy, digital technology, AI, itu bidang-bidang baru yang mesti dan wajib dilatih. Kalau ketinggalan, seluruh generasi akan ketinggalan," tegasnya.
Penulis: Putu Rusta Adijaya
Reportase: Muhamad Ihsan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: