Tegas Menolak Jokowi Tiga Periode, Misi Megawati Dikuliti: Bangsa Ini Dibuat Berpikir Ulang...
Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti penolakan atas wacana penundaan pemilu yang dilakukan oleh PDI Perjuangan.
Dirinya menilai hal tersebut dilakukan karena Megawati Soekarnoputri memiliki maksud tersendiri yang ingin dicapainya, salah satunya adalah peluang historis bagi partai wong cilik itu.
Baca Juga: Majukan Ganjar Berujung Disemprit Megawati, PSI Jadi Jujur-jujuran: Kami Belum Bisa Lahirkan Capres
Menurutnya, dari awal memang sudah bisa ditebak bahwa partai tersebut tidak akan pernah setuju dengan penundaan pemilu.
“Supaya ada peluang historis bagi PDIP untuk menunjukkan bahwa ada kader di dalam partainya,” ucapnya dalam kanal YouTube-nya, Selasa (10/1/2023).
Apalagi, kata dia, penundaan pemilu membatalkan seluruh perencanaan strategis bahkan mengkhianati ideologi dari PDIP.
Menurutnya, PDIP sangat percaya bahwa bangsa Indonesia memerlukan tuntunan arah Soekarnoisme.
Baca Juga: Belum Diumumkan, Anak Buah Megawati Sudah Yakin Ganjar Akan Jadi Penerusnya Jokowi: Presiden Kami!
Lebih lanjut, kata ahli filsafat ini, dalam dua hari ke depan, kemungkinan ada konsolidasi agar Megawati kuat menghadapi godaan politik istana.
Lebih jauh, dia mengatakan, Indonesia memerlukan sinyal ketokohan historis. Dan itu ada dalam diri Megawati karena senantiasa dengan Soekarnoisme.
Baca Juga: Terus Dipaksa Buat Usung Ganjar Pranowo atau Puan Maharani, Megawati: Gile, Enak Aja!
Sayangnya kata Rocky, Presiden Joko Widodo tak memahami itu. Berdikari (berdiri di kaki sendiri) yang menjadi gagasan Soekarno sama sekali tak dipraktikkan oleh Jokowi.
Baca Juga: Macam Nyindir NasDem, Kode-kodean Jokowi Saat Puji Strategi Megawati: PDIP Tidak Grasah-grusuh...
“Yang ada berdiri dan ditopang oleh orang lain. Kan itu jadinya tuh. Jadi saya kira ini satu upacara yang akan membuat bangsa ini berpikir ulang tentang arah demokrasi,” tandas Dosen Universitas Sam Ratulangi ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar