Pemerintah didesak untuk menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebab harga minyak dunia sudah turun. Anggota Komisi VII DPR Mulyanto menyebut harga minyak dunia saat ini sudah turun menyentuh angka US$74 per barel.
"Mohon kiranya Pimpinan DPR dapat mendorong mendesak pemerintah untuk menurunkan harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar. Karena harga minyak dunia saat ini sudah merosot tajam dari puncaknya US$120 per barel sekarang sudah menyentuh sekitar US$74 per barel," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.
Lebih lanjut, menurut Mulyanto, harga BBM sekelas Pertalite milik operator BBM swasta seperti Revo 90 dan BP90 kini bahkan sudah mengalami penurunan harga. Karena itu, masyarakat kini menunggu penurunan harga BBM bersubsidi seperti pertalite dan solar.
"Operator swasta sudah menurunkan harga komoditas BBM nya termasuk Pertamina untuk yang non subsidi. Bahkan untuk BBM sekelas Pertalite seperti Revo 90 juga BP90 sudah menurunkan harganya. Akhirnya masyarakat bertanya-tanya, kapan (harga) pertalite 90 ini turun?!," tegasnya.
Ia pun menyoroti meningkatnya inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia 2022 yakni sebesar 5,51% (yoy). Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan inflasi IHK 2021 sebesar 1,87% (yoy) dan lebih tinggi dari sasaran 3,0±1 persen.
Hal tersebut terutama dipengaruhi oleh dampak penyesuaian harga BBM pada September 2022 lalu. Ia pun menilai penurunan harga BBM bersubsidi diperlukan untuk dapat kembali meningkatkan daya beli masyarakat di tengah inflasi yang terjadi.
"Karenanya untuk meringankan beban masyarakat, dan meningkatkan daya beli mereka, mohon kiranya pimpinan (DPR) dapat mendorong dan mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan penurunan harga BBM bersubsidi," pungkas Mulyanto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: