Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gagal Tembus Final Piala AFF Jadi Pukulan Telak PSSI, Pengamat: Saatnya Wujudkan Peradaban Baru Sepak Bola Indonesia

        Gagal Tembus Final Piala AFF Jadi Pukulan Telak PSSI, Pengamat: Saatnya Wujudkan Peradaban Baru Sepak Bola Indonesia Kredit Foto: PSSI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Timnas Indonesia kembali gagal menembus partai final Piala AFF 2022 setelah ditaklukkan Vietnam dengan skor telak 2-0 di My Dinh Stadium, Hanoi, Senin (9/1) kemarin. 

        Pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali mengatakan, kekalahan ini menjadi pukulan telak ke PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia yang sedang mendapat sorotan tajam dari publik Indonesia. Pasalnya, PSSI sedang menghadapi masalah besar yakni pengusutan kasus tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang. 

        Menurutnya, PSSI sudah saatnya dirombak total agar upaya untuk revolusi sepak bola Indonesia tercapai. 

        Salah satu cara untuk memperbaiki sepak bola Indonesia agar lebih baik ke depan adalah memutus satu generasi pengurus PSSI. Artinya, kata Akmal, kepengurusan lama yang saat ini berada dalam komando Mochamad Iriawan atau  Iwan Bule ke depan tidak boleh ada lagi di PSSI. 

        “Salah satu cara memperbaiki sepak bola Indonesia adalah putus satu satu generasi PSSI, ganti semua pengurus lama yang dan mulai dengan pengurus yang baru,” kata Akmal kepada wartawan, Rabu (11/1).

        Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan dilaksanakan pada bulan depan nanti menjadi momentum untuk revolusi PSSI dan sepak bola Indonesia secara menyeluruh. Pasalnya, jika hal tersebut tidak dilakukan maka Timnas Indonesia tidak akan banyak bicara di pentas sepak bola internasional seperti negara-negara ASEAN lain, yakni Thailand dan Vietnam. 

        Tak sampai disitu, Akmal mengatakan kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF edisi 2022 ini merupakan peringatan keras bagi PSSI. Untuk itu, langkah tepat untuk memperbaiki sepak nol dan PSSI adalah digelarnya KLB secepat mungkin dan pastikan merombak total komposisi kepengurusan federasi. 

        "Bukan rahasia umum kalau kompetisi kita diatur oleh orang di belakang meja, entah wasitnya, entah hasil pertandingannya, kalau suasana ini tidak diubah, ya jangan pernah berharap sepak bola kita berprestasi," ucap Akmal. 

        Eks anggota Tim Gabung Independen Pemcari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan itu menyarankan agar KLB nanti benar-benar menghadirkan perubahan dan peradaban baru sepak bola Indonesia. 

        "Kalau seandainya ada KLB PSSI, maka harus benar-benar membuka peradaban baru sepak bola Indonesia, tidak ada lagi orang-orang lama, jangan cuma ganti kepalanya, nanti orang-orangnya itu-itu juga,” jelasnya. 

        Dijelaskan Akmal, selama ini sistem kepengurusan di PSSI itu tidak berubah dan selalu diisi oleh orang-orang yang sama. Kebiasaan yang sering terjadi di induk organisasi sepak bola Indonesia itu adalah hanya mengganti ketua umum tanpa melakukan perombakan di pengurus. 

        "Kegagalan Timnas di Piala AFF ini peringatan keras untuk lebih gigih dalam berbenah," ungkapnya. 

        Sebagaimana diketahui, KLB PSSI rencananya akan digelar pada 16 Februari 2023 mendatang. Agenda itu merupakan rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) menyusul tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: