Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Debat Panas Soal Reshuffle, Rupanya NasDem dan PDIP Saling Ucap Selamat Ulang Tahun di Grup WhatsApp, Mesra Banget!

        Debat Panas Soal Reshuffle, Rupanya NasDem dan PDIP Saling Ucap Selamat Ulang Tahun di Grup WhatsApp, Mesra Banget! Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani membongkar hubungan antara partai politik usai ramainya isu reshuffle dan perdebatan sistem pemilu. Dalam pernyataannya, diketahui pula NasDem dan PDIP yang salin sindir itu ternyata baik-baik saja hubungannya.

        "Katakanlah teman-teman NasDem dengan PDI Perjuangan. Saya kira kalau dengan anggota koalisi yang lain itu kita biasa-biasa saja komunikasi kita silahturahmi kita itu berjalan biasa-biasa saja," kata Arsul Sani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/1/2023).

        Baca Juga: Sindir Jokowi Sudah Endorse Tiga Bakal Capres, Nasdem Pede Bilang Ujung-ujungnya yang Menang Juga Anies

        Ia memastikan isu reshuffle yang menyeret NasDem, tidak lantas membawa suasana panas di antara partai anggota koalisi. Bahkan, ditegaskan Arsul tidak ada dampak yang ditimbulkan.

        "Nggak ada, apanya yang ada dampaknya, kan kita masih ketemu," kata Arsul.

        Salah satu pembuktian partai-partai di koalisi baik-baik saja ialah 8 partai di parlemen bersepakat mendukung Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka. Meski tanpa PDIP, partai-partai lain bersama NasDem tetap menjalin komunikasi.

        "Kan juga 7 partai yang lain juga bersama NasDem, ada 8. Jadi kalau kita bicara misalnya komunikasi pribadi pribadi kan juga gak masalah bahkan itu sudut pandang tertentu," kata Arsul.

        Arsul kemudian mengungkapkan komunikasi pribadi antara para pengurus di partai-partai koalisi. Ia menyoroti komunikasi antara Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Sekretaris Jenderal NasDem Johnny G. Plate.

        Walaupun kedua partainya dikabarkan memanas, namun komunikasi antara Hasto dan Plate ternyata masih baik-baik saja. Hal itu dilihat Arsul berdasarkan komunikasi di grup WhatsApp.

        "Saya ini kan punya WAG misalnya, WAG sekjen-sekjen atau mantan sekjen. Pak Hasto dengan Pak Johnny Plate saling menyapa hangat. Itu kan kelihatannya Saja di media tegang, enggak," kata Arsul.

        Baca Juga: Persaingan Internal PDIP Kubu Puan vs Ganjar Diduga Jadi Penyebab Belum Ada Capres Banteng, Bu Mega Sampai Kliyengan

        "Kita saling mengucapkan selamat waktu PPP ulang tahun, diucapkan selamat kemarin. Ketika PDIP ulang tahun juga semua saling diucapkan selamat, saling menyahut biasa saja," kata Arsul.

        Makin Panas

        Sebelumnya isu reshuffle kabinet Jokowi masih menjadi pembahasan hangat dan menegangkan, terutama di antara PDIP dan NasDem.

        Politikus kedua partai politik itu memiliki pun tampaknya semakin memanas menanggapi isu reshuffle menteri dalam Kabinet Indonesia Maju.

        Seperti halnya politisi PDIP yang tampak semakin menunjukkan sikap konfrontasinya terhadap Partai NasDem, dengan getol secara gamblang menyebut menteri NasDem layak dievaluasi.

        Baca Juga: Jokowi Dipermalukan Megawati karena Kebijakannya Gak Pernah Untungkan PDIP? Analisis Rocky Gerung: Karena Bu Mega Tahu...

        Kendati demikian, PDIP tetap menyerahkan semua keputusan reshuffle menteri di tangan Jokowi sendiri.

        "Kami tidak ingin lebih lanjut lagi, ini kewenangan presiden. Biarlah dengan evaluasi ini tentu presiden yang nanti akan memutuskan," ujar Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga dikutip Suara.com dari tayangan Metro TV, Minggu (08/01/2023).

        Selain itu, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga menilai bahwa deklarasi Anies Baswedan oleh NasDem, yang disebut jadi antitesa Jokowi adalah berkaitan dengan etika.

        "Kalau soal dikatakan antitesa itu sebenarnya etika. Kalau kita sudah mau mengambil sesuatu yang berlawanan antitesa ya etikanya. Kenapa tidak berani mengambil langkah seperti itu? Itu juga perlu menjadi satu pertanyaan tersendiri," kata dia.

        Eriko lantas menegaskan reshuffle tetap berada di tangan presiden Jokowi yang memiliki hak prerogatif.

        Di sisi lain, Ketua DPP Partai NasDem Effendy Chorie alias Gus Choi juga turut menanggapi hal tersebut. Dia secara tegas menyampaikan bahwa presiden bukanlah raja dan pengusung memiliki hak untuk diajak berunding soal sosok yang akan direshuffle.

        Baca Juga: AHY Bau-bau Sad Ending, Aspirasi NasDem Maunya Tokoh NU yang Jadi Cawapres Anies: Khofifah Atau Yenny Wahid?

        "Presiden punya hak memang, memang iya punya hak. Tetapi pengusung juga punya hak, hak untuk diajak bicara, hak untuk diajak berembug bermusyawa," kata Gus Choi.

        "Kami tidak mau menyakiti partai lain, tidak mau mengganggu partai lain. Silahkan mau apa mereka, kami akan jalan terus sesuai dengan hak-hak NasDem," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: