Dilanda Ketidakpastian, Menko Airlangga Waspadai Melambatnya Kinerja Ekspor Tahun 2023
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah mewaspadai melambatnya kinerja ekspor akibat kondisi perekonomian global tahun ini diprediksi masih dilanda ketidakpastian.
Airlangga menyampaikan, sejak pertengahan 2022, kinerja ekspor telah mengalami pelambatan dan kemudian menunjukkan penurunan di akhir 2022.
Baca Juga: Ungkap Sejumlah Tantangan Berat, Airlangga Harapkan Sinergi Demi Realisasikan Target Investasi KEK
"Termasuk tiga komoditas utama ekspor Indonesia yakni logam, CPO, dan batu bara. Beberapa komoditas utama perdagangan global lainnya seperti gas alam, minyak brent, dan gandum juga memperlihatkan tren penurunan," ungkapnya, dalam keterangan resmi yang diterima Jumat (13/1/2023).
Airlangga memperkirakan ekspansi pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan perdagangan di tahun ini hanya 1%, atau menurun dari tahun lalu yang ekspansinya 3,5%.
“Kalau kita lihat beberapa negara yang manufakturnya ekspansif yaitu Jepang, Prancis, Meksiko, Indonesia, Brasil, India dan Arab Saudi, sehingga menunjukkan sektornya masih kuat. Tetapi hampir beberapa negara besar seperti Italia, Jerman, Korea PMI-nya di bawah 50%.
Sehingga, menurut Airlangga, ini menunjukkan bahwa dunia masih dalam ketidakpastian.
Baca Juga: Lebih Dukung Ganjar Ketimbang Puan, Kakaknya Megawati: Presiden Tak Harus Keluarganya Bung Karno!
Airlangga lalu menyampaikan bahwa pihaknya akan memperbaiki kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE). Selain itu, juga akan me-review jumlah devisa dan jangka waktu penyimpanan DHE di dalam negeri.
“Dengan demikian kita akan lakukan revisi, sehingga tentu kita berharap bahwa peningkatan ekspor dan surplus neraca perdagangan akan sejalan dengan peningkatan cadangan devisa,” ujar Menko Airlangga.
Baca Juga: Jokowi Macam Tak Mau Berikan Restunya Buat Anies Baswedan, Elite NasDem: Padahal Dia Akan Menang...
Diketahui, hingga akhir 2022, nilai ekspor Indonesia mencapai USD299,57 miliar atau tumbuh 29,40% (yoy). Sedangkan sisi impor juga mengalami pertumbuhan yang hampir setara yakni 25,37% (yoy) atau sebesar USD245,98 miliar.
Baca Juga: Perekonomian Amerika Memburuk, Bos JPMorgan Melihat Secercah Harapan: Konsumen Masih Kuat
Lebih lanjut, kinerja ekspor dalam perdagangan internasional Indonesia pada 2023 diproyeksikan akan tumbuh sebesar 12,8% (yoy) dan impor akan tumbuh lebih tinggi yakni sebesar 14,9% (yoy).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar