Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Genjot Pembangunan Desa di Wilayah Perbatasan, Mendes PDTT Ingin Gandeng ASEAN

        Genjot Pembangunan Desa di Wilayah Perbatasan, Mendes PDTT Ingin Gandeng ASEAN Kredit Foto: Kemendes.
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menginisiasi forum kolaborasi antar negara-negara ASEAN untuk mengoptimalkan pembangunan desa di wilayah perbatasan.

        Menurut pria yang akrab disapa Gus Halim itu, pembangunan jaringan lintas negara antar desa di kawasan perbatasan akan mempercepat kebangkitan daerah pinggiran.

        “Forum ini dapat menjadi media bagi kita, sekaligus menjadi langkah awal, khususnya bagi desa-desa di kawasan perbatasan dalam membangun jejaring, menjalin kolaborasi, dalam rangka percepatan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dari desa, berbasis data desa, berdasar potensi desa,” ungkapnya, dalam keterangan resmi yang diterima Sabtu (14/1/2023).

        Baca Juga: Siap-siap! Kemendag Bakal Sidak 40 Perusahaan Produsen Baja Tak Patuh SNI

        Gus Halim mengatakan forum ini sebagai sebuah inisiasi pelembagaan bagi kerja sama antardesa di kawasan regional Asia Tenggara, baik yang secara langsung merupakan wilayah lintas batas, maupun dengan desa-desa lain di kawasan regional.

        Ia menilai, kolaborasi ini sangat penting. Pasalnya berdasarkan batas wilayah Indonesia di darat, Indonesia berbatasan langsung dengan tiga negara, Malaysia, Papua Nugini dan Timor Leste. 

        Sementara di laut, perairan Indonesia berbatasan dengan sepuluh negara tetangga, India, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Palau, Australia, Timor Leste, dan Papua Nugini.

        Baca Juga: PLN Alirkan Listrik ke Pulau Rengit, Rasio Desa Berlistrik Bangka Belitung Capai 100 Persen

        “Dalam lingkup ASEAN, Indonesia memiliki lima titik hubung dengan lima negara anggota ASEAN lainnya. Ini harus bermakna bagi kolaborasi pembangunan desa-desa lintas negara, konektivitas ekonomi, hingga asimilasi budaya, dengan tetap berpijak kedaulatan negara masing-masing,” ucapnya.

        Pada lima titik hubung ini, tambahnya, beranda Indonesia setidaknya ada 1.899 desa. Titik ini sekaligus menjadi jalan kolaborasi pembangunan 74.961 desa seluruh Indonesia dengan 74 ribu lebih desa di Thailand, 11 ribu lebih desa di Vietnam, ratusan desa di Malaysia, serta desa-desa lain di kawasan regional.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Alfida Rizky Febrianna
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: