Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gerah Banyaknya Serangan ke Anies Gegara Kritik IKN, Musni Umar: Anies Hanya Kemukakan Fakta...

        Gerah Banyaknya Serangan ke Anies Gegara Kritik IKN, Musni Umar: Anies Hanya Kemukakan Fakta... Kredit Foto: Instagram/Musni Umar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Maraknya pemberitaan soal Anies Baswedan yang disebut mengkritik proses pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru direspons Musni Umar.

        Menurut pegiat media sosial yang juga mantan Rektor Universitas Ibnu Khaldun itu, kritikan kepada pernyataan Anies malah menggelinding dan justru di-framing tidak sesuai dengan pernyataan Anies Baswedan.

        Baca Juga: Cocok Maju Capres di 2029, Puan Maharani Diminta Maju Cawapres Dulu di Pilpres 2024: Bisa dengan Anies atau Prabowo!

        Menurut Musni Umar, kritikan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut hanya mengemukakan fakta terkait minimnya partisipasi dan pelibatan publik dalam proses pembahasan IKN.

        "Anies tdk pernh tebar ancmn tlk pmbngnn IKN. Anies hny kemukakan fakta minim partisipasi dan pelibatan publik dlm proses pembhsn IKN," tulisnya, dikutip dari akun twitternya, @musniumar, Selasa (17/1/2023).

        Padahal, lanjut Musni Umar, pemindahan IKN mengundang banyak aspek. Dia juga mempertanyakan terkait gedung-gedung pemerintahan yang telah berdiri kokoh di seputar DKI Jakarta.

        "Pd hal pemindahan IKN mengndng bnyk aspek. Gedung2 ex kementerian mau diapakan, biaya pindah krywn siapa t.jawab, gedung DPR/MPR?" tambahnya.

        Sebelumnya, bakal capres Partai NasDem, Anies Baswedan, saat jadi pembicara di Singapura, mengkritik proyek pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur. Menurutnya, proyek IKN sangat minim proses politik dan partisipasi publik.

        "Contohnya, pembentukan ibu kota baru di Kalimantan, sangat minim proses politik dan juga sangat minim keterlibatan atau partisipasi publiknya," kata Anies di acara diskusi panel lembaga ISEAS Yusof Ishak–Regional Outlook Forum 2023 di Singapura pada Selasa (10/1), seperti dikutip Kamis (12/1).

        Meski begitu, Anies menilai Indonesia beruntung memiliki gerakan civil society yang giat dan bersemangat. Selain itu, aktivitas pers dan warganet di ranah media sosial juga turut mengawasi setiap proses penyelenggaraan pemerintahan.

        Baca Juga: Negosiasi Terburuk Paloh-Luhut Adalah Berkhianat ke Anies Baswedan, Refly Harun: Saya Yakin Surya Paloh Bukan Pemimpin seperti Itu

        "Saya tekankan, beruntung kita ada gerakan civil society yang giat dan bersemangat. Begitu pula kebebasan berekspresi dari pers dan juga warganet yang sangat aktif di media sosial sebagai penjaga demokrasi kita," paparnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: