Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Konsisten Banget Jebloskan Perekonomian Rusia ke Jurang, Uni Eropa Tambah Sanksi Terkuat

        Konsisten Banget Jebloskan Perekonomian Rusia ke Jurang, Uni Eropa Tambah Sanksi Terkuat Kredit Foto: Reuters/John Thys
        Warta Ekonomi, Davos -

        Sanksi Uni Eropa ditujukan untuk menjerumuskan ekonomi Rusia ke dalam resesi selama bertahun-tahun yang akan datang dan merampas teknologi penting negara itu, kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam pidatonya di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Selasa (17/1/2023).

        Blok Eropa telah memberlakukan sembilan putaran sanksi terhadap Rusia sejak awal konflik di Ukraina, menargetkan banyak sektor ekonomi, termasuk energi, teknologi tinggi, penerbangan, perbankan, pertambangan, otomotif, dan industri lainnya.

        Baca Juga: Veteran Diplomat Jerman Ungkap Perang Ekonomi Uni Eropa, Simak!

        “Kami telah menerapkan sanksi terkuat yang pernah ada, yang membuat ekonomi Rusia menghadapi kemunduran selama satu dekade dan industrinya kekurangan teknologi modern dan kritis apa pun,” kata von der Leyen, dilansir RT.

        Pembatasan terbaru mulai berlaku pada bulan Desember dan mencakup kontrol ekspor baru dan pembatasan barang dan teknologi penggunaan ganda, bersama dengan produk dan teknologi yang dapat digunakan di sektor pertahanan dan keamanan.

        Langkah-langkah tersebut menargetkan bahan kimia utama, agen saraf, penglihatan malam dan peralatan navigasi radio, serta komponen elektronik dan TI.

        Brussel sekarang sedang mengerjakan hukuman berikutnya, yang dilaporkan akan menargetkan industri nuklir Rusia dan perdagangan berlian.

        Hukuman lain yang segera diterapkan UE secara simbolis pada 24 Februari termasuk memotong lebih banyak bank Rusia dari sistem pesan global SWIFT dan melarang lebih banyak outlet media negara itu.

        Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Selasa bahwa ekonomi negara itu "berkinerja jauh lebih baik daripada apa yang tidak hanya diprediksi oleh lawan kami tetapi bahkan kami sendiri" dan berada di jalur untuk stabilisasi lebih lanjut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: