Salahkan Pekerja Indonesia atas Bentrok dengan TKA China, Said Didu Semprot Bupati Morowali Utara: Contoh Nyata Oligarki
Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu menyindir Bupati Morowali Utara, Jelis Julkasson Hehi, usai terjadi kerusuhan antarpekerja PT Gunbuster Nickel Industri (GNI).
Pasalnya, Jelis dengan tegas menjelaskan bahwa kerusuhan yang memakan korban jiwa itu bermula dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang menyerang Tenaga Kerja Asing (TKA) China. Ia mengatakan bahwa TKI lah yang menyerang TKA pada mulanya.
Baca Juga: Rocky Gerung Kritik Kapolri yang Sebut Morowali Dipicu Provokator: Pahami Dulu Problem Strukturalnya
Pernyataan Jelis tersebut membuat Said Didu menyebutnya sebagai contoh nyata oligarki. "Contoh nyata oligarki. Pejabat langsung salahkan rakyatnya," ujar pria asal Sulawesi Selatan ini, dikutip dari cuitannya di Twitter, Rabu (18/1/2023).
Said Didu juga meminta Menko Polhukam Mahfud MD menurunkan tim investigasi independen terkait kericuhan di PT GNI.
"Prof Mahfud MD yth, ini masalah serius. Saran saya sebaiknya diturunkan tim independen melakukan audit investigasi semua aspek dalamm perusahaan ini karena terkesan sangat dilindungi oleh penguasa apalagi setelah perusahaan ini dimasukkan sebagi proyek strategis nasional," pintanya.
Diketahui sebelumnya, bentrok antara TKA dan TKI PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) pada Sabtu (14/1/2023) berujung tewasnya tiga pekerja. Pengamat menilai bentrok ditenggarai bukan karena persoalan etnis antara China dan pribumi. Lebih dari itu, bentrok disebabkan adanya ketidakadilan dan diskriminasi terhadap pekerja.
"Jadi bukan karena etnisitas, tapi karena ketidakadilan yang disebabkan oleh favoritisme negara kepada modal China dalam hal ini," kata eks Dosen Filsafat Universitas Indonesia, Rocky Gerung, melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (16/1/2023).
Rocky bilang, Indonesia merupakan negara toleran, kerusuhan yang terjadi di pabril nikel di Morowali Utara tidak terjadi di pasar-pasar karena di sana tidak ada eksploitasi. Padahal, di pasar pribumi dan etnis China berdampingan menjajakan dagangannya.
Sementara, pada industri strategis, seperti pabrik nikel, TKA cenderung terlihat lebih mewah, hidupnya lebih makmur. Itulah yang menyebabkan ketegangan sosial.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum