Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cara Menabung dan Berinvestasi Emas, Mudah dan Gak Pakai Ribet!

        Cara Menabung dan Berinvestasi Emas, Mudah dan Gak Pakai Ribet! Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menabung dan investasi adalah dua hal yang berbeda. Menabung adalah menyisihkan penghasilan dengan tujuan untuk membeli barang, sementara berinvestasi adalah menyisihkan penghasilan di masa sekarang dengan harapan keuntungan di masa depan. Atau membeli aset sekarang dengan berharap nilai aset akan naik. Itulah yang diungkap oleh CEO ZAP Finance Prita Ghozie.

        Namun, ada istilah nabung emas hanya dengan Rp500 per hari. Konsep ini boleh loh dilakukan karena ketika terkumpul emas fisik bisa didapatkan.

        Baca Juga: Lagi-Lagi Turun Rp10.000, Emas Antam 24 Karat Dibanderol Rp1.022.000 per Gram!

        Tapi perlu kamu ketahui juga macam-macam emas yang bisa dijadikan tabungan, sebagai berikut:

        1. Emas perhiasan

        Emas perhiasan memang mudah didapatkan, tetapi untuk dijadikan aset investasi kurang direkomendaiskan karena ketika emas dijual kembali akan terkena biaya-biaya tambahan.

        2. Emas batangan atau logam mulia

        Jika ingin menabung atau digunakan sebagai investasi, maka emas batangan atau logam mulia lebih cocok. Ini karena logam mulia sangat berstandar dengan emas 24 karat dan memiliki satuan yang jelas. Bahkan, logam mulia ini memiliki sertifikat sehingga ketika hendak dijual akan lebih mudah.

        3. Nabung Emas

        Terakhir dalam bentuk digital saat ini ada istilah nabung emas. Langkah ini cocok dilakukan bagi kita yang belum memiliki dana yang cukup untuk membeli emas. Nabung emas bisa dilakukan di Pegadaian atau program brankas emas ANTAM. Ada juga program di aplikasi fintech. Tapi pastikan fintech tersebut sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

        Menabung emas bisa dilakukan dengan jumlah uang yang kita punya saat ini. Misalnya harga emas hari ini Rp700 ribu, lalu kita baru bisa memberikan Rp100 ribu sebagai setoran awal, itu berarti baru 1/7 emas yang kita miliki.

        Jika suatu hari uang tersebut terkumpul untuk membeli 1 gram emas, biasanya lembaga yang menyelenggarakan akan menawarkan opsi untuk menjadikan emas itu sebagai emas fisik untuk kita ambil.

        Keuntungan menabung emas bisa membuat kita akhirnya memiliki aset investasi. Emas memiliki karakter yang berbeda dengan aset investasi lainnya.

        1. Aset yang safe haven

        Emas menjadi aset yang safe haven yaitu memiliki harga yang stabil meski pasar modal bergejolak. Oleh karena itu, emas menjadi tempat berlindung dari segala kondisi keuangan karena nilainya yang sejalan dengan inflasi.

        Orang yang tidak terlalu paham dengan pasar modal akan lebih baik berinvestasi emas. Ini karena dalam jangka panjang harga emas mengalami kenaikan meski tidak setinggi harga saham. Namun, dalam jangka pendek, harga emas bisa turun. Sehingga, emas tidak cocok untuk dana darurat.

        2. Emas sangat menguntungkan

        Emas mudah dipindahtangankan atau diwariskan untuk keturunan, bahkan bisa menjadi mahar pernikahan.

        Tips Berinvestasi Emas

        1. Pahami profil risiko

        Emas sangat cocok bagi mereka yang memiliki profil risiko konservatif. Jika profil risiko kamu agresif, maka akan lebih baik berinvestasi saham.

        2. Menghitung kebutuhan investasi

        Investasi dengan emas bisa dihitung setara inflasi atau 8% per tahunnya. Jadi, kamu bisa cocokkan sendiri kebutuhanmu ya!

        3. Tentukan strategi pembelian emas

        Jika kamu mampu untuk membeli emas secara fisik, silakan dilakukan. Tetapi jika hanya mampu dengan menabung emas secara digital, juga boleh-boleh saja kok! Jadi, tentukan strategi sesuai dengan kemampuanmu ya!

        4. Selalu punya dana darurat

        Meski sudah berinvestasi emas, bukan berarti kamu lengah terhadap dana darurat dengan aset likuid ya! Jadi, kamu harus senantiasa memegang dana darurat secara cash.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: