Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cak Nun 'Tertangkap' Sedang Merokok di Hadapan Luhut

        Cak Nun 'Tertangkap' Sedang Merokok di Hadapan Luhut Kredit Foto: Caknun.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Publik hampir satu minggu ini dihebohkan dengan pernyataan budayawan Emha Ainun Najib atau biasa disapa Cak Nun yang menyebut kalau Presiden Jokowi seperti Firaun, sementara Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan seperti Haman, penasehat Firaun.

        Nah, hubungan antara Cak Nun dan Luhut sendiri bukannya tak kenal satu sama lain. Tepatnya pada Maret 2017, Luhut bahkan sempat mengunjungi rumah Cak Nun di Kadipiro, Yogyakarta.

        Dalam foto yang diunggah tim Caknun.com, terlihat Luhut dan Cak Nun sangat akrab sekali bahkan keduanya tampak tertawa terbahak-bahak menunjukkan keintiman silaturahmi antar keduanya.

        Pertemuan itu forum yang santai saja, Cak Nun bahkan terlihat tengah mengapit rokok kreteknya di hadapan Luhut. Tak canggung, Cak Nun pun memberikan pandangan-pandangannya kepada Jenderal Purnawirawan tersebut.

        Dalam pertemuan itu, Cak Nun banyak memaparkan masalah kebangsaan kepada Luhut dalam dimensi kebudayaan, terutama tentang makna kepemimpinan.

        Baca Juga: Disamakan Seperti Penasihat Firaun, Luhut Binsar Titip Salam ke Cak Nun Melalui Jubirnya: Buat Pak Emha yang Mulia…

        "Cak Nun sendiri menegaskan, yang dibutuhkan saat ini adalah pemimpin yang mengerti “keris” atau pusaka untuk mengayomi semua anak bangsa. Dalam bahasa lain, Cak Nun menyampaikan kepada Pak Luhut, bahwa seorang Presiden haruslah lengkap, ya rohaniawan, teknokrat, pemimpin pemerintahan, ya panglima,dan harus berperan sebagai “orang tua”, sebab bangsa ini sedang tidak memiliki “orang tua”.

        "Karena tidak ada “orang tua”, semestinya Presiden menempati posisi itu sehingga ekspresinya kepada rakyat lebih mengayomi, tidak defensif, tidak bertanding, dan tidak menganggap orang lain sebagai musuh," 

        "Setelah berbincang di lantai 2 Rumah Maiyah, Pak Luhut meminta beberapa saat untuk berbicara empat mata. Dan kelihatannya, dalam pertemuan empat mata itu, Cak Nun memberikan formula-formula tertentu dan mewanti-wanti beberapa hal mengenai situasi politik Indonesia saat ini termasuk tentang kasus Ahok, masalah Cina-Pribumi, dan Islam-Kristen.

        "Terasa sekali, dari atmosfer silaturahmi dan perbincangan Pak Luhut dengan Cak Nun bahwa Pak Luhut tengah mohon izin untuk meminta Cak Nun berkenan nambani atau membantu memberikan obat bagi berbagai persoalan di Indonesia saat ini," tulis reportase dari CakNun.com.

        "Apakah Cak Nun benar-benar meletakkan diri tidak sebagai pihak yang bertentangan, berpolarisasi atau bermusuhan; atau mungkin beliau sedang menjalankan suatu lakon yang beliau sendiri yang tahu,"

        Sebelumnya, pada saat memberikan ceramah di Kajian Maiyah, Cak Nun secara terbuka menyebut Jokowi seperti Firaun.

        Penyair sekaligus penceramah ini juga membandingkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bak Haman.

        Bukan hanya menyinggung Jokowi dan Luhut, Cak Nun juga mengungkapkan jika Indonesia juga telah dikuasai oleh Qorun, yakni pengusaha Anthony Salim.

        "Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi. Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 Naga. Terus Haman yang namanya Luhut," ucap Cak Nun, dikutip dari video ceramahnya yang seliweran di media sosial.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: