Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        TKA China Dinomorsatukan, Rusuh Morowali Disinyalir Bisa Terjadi Lagi: Tak Ada Keadilan

        TKA China Dinomorsatukan, Rusuh Morowali Disinyalir Bisa Terjadi Lagi: Tak Ada Keadilan Kredit Foto: Twitter
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat Politik, Rocky Gerung menyorot tajam perkembangan investigasi terkait dengan kerusuhan di PT Gunbuster Nickel Industri, Morowali.

        Dirinya keheranan dengan pernyataan yang menyatakan bahwa kerusuhan tersebut disebabkan adanya provokasi.

        Baca Juga: Diyakini Temui Luhut Demi Gagalkan Anies, Sikap Surya Paloh Dibongkar Habis: Dia Tak Siap Dijauhi Jokowi

        Menurutnya, kerusuhan tersebut terjadi karena tak ada keadilan serta perbedaan treatment terhadap tenaga kerja lokal dan tenaga kerja asing.

        "Ya, kita tahu bahwa Morowali itu simbol perlawanan rakyat. Jadi, disitu rakyat tidak mungkin diprovokasi. Dia (pekerja) nggak lihat keadilan di situ," papar Rocky Gerung dalam kanal youtubenya yang dilihat denpasar.suara.com, Kamis19 Januari 2023.

        Dan seolah-olah, dengan pernyataan Polri bahwa sudah ditangkapnya provokator, maka persoalan akan selesai.

        Sebab, hal ini bicara soal ketidakadilan yang dirasakan para pekerja lokal di sana. Jadi, bukan semata soal provokator.

        Baca Juga: Puji Pemikiran Cak Nun, Loyalis Prabowo Langsung Dibully Pendukung Jokowi: Dia Ikut Kesambet Rupanya

        Jika soal ketidakadilan yang menjadi bara persoalan tidak terselesaikan. Maka, kerusuhan yang sama bisa saja terulang di kemudian hari.

        Dan, ingat Rocky Gerung. Di sana, pekerja Indonesia malah dianggap sebagai pekerja nomor dua terkait pendapatan maupun fasilitas.

        Baca Juga: Lantang Nyebut Jokowi Macam Firaun, Cak Nun Kian Didukung: Tetaplah Jadi Manusia Merdeka!

        Padahal, mereka bekerja di negara dan tanahnya sendiri. "Rakyat dianggap pekerja nomor dua di situ karena pekerja nomer satu adalah pekerja dari China," ungkapnya.

        Baca Juga: Kian Ragu Majukan Anies Baswedan, NasDem Disebut-sebut Dalang Tak Jelasnya Koalisi Perubahan: Sudah Menusuk, Bikin Tahlil

        "Pak Kapolri saya rasa paham itu, tapi tidak bisa dia ungkapkan karena ini terkait analisis yang panjang tentang modus investasi," tukasnya. ***

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: