Merinci Alasan-alasan Amerika Kirim Tank Andalan ke Ukraina, Simak Kata Gedung Putih
Keputusan untuk mengirim tank tempur utama M1 Abrams ke Ukraina dipicu oleh perubahan peperangan antara Moskow dan Kiev, serta situasi yang berkembang di lapangan, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat John Kirby, Rabu.
“Kami telah, sejak awal perang ini sekarang 11 bulan lalu, telah mengembangkan kemampuan yang kami sediakan dengan Ukraina, dengan kondisi di lapangan,” kata Kirby dalam konferensi pers tak lama setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan dia akan mengirim 31 tank ke Kiev.
Baca Juga: Dengerin, Begini Pidato Biden Soal Pengiriman Tank Abrams buat Ukraina
“Apa yang berubah ... adalah kondisi di lapangan dan jenis pertempuran yang dilakukan Rusia saat ini, dan jenis pertempuran, yang lebih penting, yang kami yakini harus mampu dilakukan oleh Ukraina dalam beberapa minggu dan bulan ke depan, hingga tahun 2023,” Kirby melanjutkan, tampaknya mengacu pada serangan yang diantisipasi oleh pasukan Ukraina.
Tank-tank itu sendiri tidak akan ditransfer ke Ukraina sekaligus, katanya, menambahkan bahwa mereka akan berhasil masuk ke negara itu dalam “beberapa bulan.” Pada saat yang sama, pelatihan kru Ukraina untuk mengoperasikan unit raksasa seberat 62 ton itu akan segera dimulai.
“[Tank-tank] akan memerlukan beberapa persyaratan pemeliharaan dan operasional yang unik di Ukraina, itulah sebabnya kami ingin memastikan bahwa kami melatih mereka. Jadi kereta itu akan segera dimulai, dan tank-tank itu akan mengikuti,” kata Kirby.
Pengumuman Abrams datang ketika sekutu Eropa Washington setuju untuk memasok pasukan Kiev dengan tank Leopard 2 buatan Jerman.
Berlin, yang lama enggan mengirimkan kendaraan lapis baja canggih ke Ukraina, akhirnya setuju untuk mengizinkan negara ketiga yang mengoperasikan tank untuk mengekspornya kembali ke Ukraina, dan berjanji untuk menyediakan 14 Macan Tutul dari stok domestiknya juga.
Pengiriman baru datang di atas dukungan militer yang terus menerus mengalir ke Ukraina oleh kolektif Barat selama konflik hampir setahun.
Menurut pernyataan terbaru dari Biden, AS dan sekutunya telah memberi Ukraina lebih dari 3.000 kendaraan lapis baja dan lebih dari 8.000 artileri sejauh ini. Pembacaan resmi pidato Biden, bagaimanapun, telah menurunkan angka terakhir menjadi 800 buah.
Moskow telah berulang kali mendesak Barat untuk berhenti "memompa" Ukraina dengan persenjataan, memperingatkan bahwa bantuan yang bertahan lama tidak akan mengubah hasil akhir dari konflik, melainkan hanya memperpanjang permusuhan dan menimbulkan lebih banyak penderitaan pada warga Ukraina biasa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: