Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pertemuan Presiden Jokowi dengan Surya Paloh Tanda Nasdem ‘Rujuk’ ke Pemerintahan, Anies Fix Ditinggal?

        Pertemuan Presiden Jokowi dengan Surya Paloh Tanda Nasdem ‘Rujuk’ ke Pemerintahan, Anies Fix Ditinggal? Kredit Foto: ANTARA FOTO
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Partai NasDem sebelumnya dinilai telah melawan arus dengan berani mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bacapres mereka, padahal Anies dinilai sebagai antitesis Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

        Timbul juga isu bahwa hubungan Nasdem, terutama ketua umum mereka Surya Paloh dengan Presiden Jokowi semakin renggang. 

        Namun ternyata, baru-baru ini Presiden Jokowi memanggil Surya Paloh ke istana. Pertemuan keduanya ini dinilai bisa menjadi tanda ‘rujuknya’ Nasdem ke koalisi pemerintahan. 

        Baca Juga: Wajar Mau Disandingkan dengan Anies Baswedan, Khofifah Indar Ternyata Punya 3 Kelebihan Kunci yang Tak Dimiliki Politisi Lain

        Otomatis, jika ini terjadi maka posisi ex Gubernur DKI Jakarta ini akan semakin terpojokan. Terlebih Anies sebenarnya bukan kader resmi Nasdem. 

        "Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Nasdem tampaknya membahas reshuffle kabinet," kata Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga kepada wartawan, Senin (30/1/2023).

        Menurutnya, dipanggilnya Surya Paloh, Jokowi tampaknya ingin memastikan komitmen Nasdem dalam koalisi partai pendukung pemerintah. 

        Komitmen itu, kata dia, diperlukan Jokowi untuk memastikan perlu tidaknya menteri dari Nasdem di-reshuffle.

        "Surya Paloh tampaknya tetap menggaransi dukungannya kepada Jokowi hingga 2024. Namun garansi itu kemungkinan dinilai Jokowi belum cukup," ujarnya.

        "Jokowi kemungkinan juga meminta Surya Paloh untuk menarik dukungan kepada Anies Baswedan. Permintaan ini kemungkinan ditolak Surya Paloh," sambungnya.

        Untuk itu, kata dia, ada kemungkinan menteri dari Nasdem akan di-reshuffle dalam waktu dekat ini. Namun disebutnya, ada kemungkinan tidak semua menteri dari Nasdem akan di-reshuffle.

        "Kemungkinan besar hanya dua menteri yang direshuffle. Satu menteri sengaja dibiarkan untuk menjadi tameng politik bagi Jokowi," katanya lagi.

        Baca Juga: Demokrat Malas Berkonflik, Serahkan Keputusan Mengenai Bakal Cawapres Kepada Anies Baswedan

        Lebih lanjut Jamiludin mengatakan, Jokowi kemungkinan akan berdalil reshuffle menteri dari Nasdem tidak berkaitan dengan dukungan kepada Anies menjadi capres. Reshuffle didalilkan semata karena kinerja menteri yang rendah.

        "Jokowi akan berlindung reshuffle untuk meningkatkan kinerja kabinet. Dengan begitu, Jokowi merasa akan aman dari kritik," imbuh dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: