Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Waduh... Koalisi Pengusung Anies Baswedan Tidak Solid? Pengamat: Seharusnya Mereka Sampaikan Dukungan Secara Terbuka

        Waduh... Koalisi Pengusung Anies Baswedan Tidak Solid? Pengamat: Seharusnya Mereka Sampaikan Dukungan Secara Terbuka Kredit Foto: Instagram Anies Baswedan.
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Manuver partai politik terus dilakukan menjelang Pemilu 2024. Mengenai hal ini, Upaya penjajakan yang dilakukan Nasdem, Partai Demokrat dan PKS membentuk Koalisi Perubahan mendukung Anies Baswedan nampak stagnan. Solid pada level ucapan, namun lain dalam tindakan.

        Konkretnya, hingga kini belum memberi penegasan untuk deklarasi bersama membentuk koalisi dengan Anies sebagai capresnya.

        Situasi stagnan Koalisi Perubahan dapat dibaca dari langkah Nasdem dan PKS yang saling mengunjungi dalam kesempatan berbeda. Masing-masing elite bersafari ke Golkar, selaku salah satu parpol besar pro-pemerintah. Padahal publik pendukung Anies menunggu ketiga parpol segera deklarasi bukan menundanya apabila soliditas sudah terbentuk.

        Baca Juga: Terbongkar! Sudah Lihat Dokumen Utang yang Diributkan, Temuan Wartawan Senior Mencengangkan: Utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno Itu...

        “Kalau mereka (Koalisi Perubahan) solid seharusnya menyampaikan dukungan (deklarasi) terhadap Anies secara deklaratif. Secara terbuka,” kata pengamat politik Adi Prayitno di Jakarta, Rabu (8/2/2023).

        Pernyataan Adi merupakan bentuk kritik terhadap tiga parpol yang melakukan penjajakan membentuk Koalisi Perubahan. Apabila ketiganya solid maka Nasdem tak gamang. PKS pun tak perlu melakukan safari politik yang hanya membuang energi.

        “Kelihatannya saja solid. Padahal tinggal dikonkretkan saja untuk menentukan siapa cawapres untuk Anies,” lanjut Adi yang turut menyinggung langkah PKS berupaya mengajak Golkar gabung koalisi.

        “Kalau memang Perubahan solid, untuk apa ajak yang lain,” imbuhnya.

        Aksi PKS mengajak Golkar gabung mendukung Koalisi Perubahan ditunjukkan dalam salah satu pantun yang diucapkan Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi. Walaupun anggota Komisi III DPR turut membunyikan pantun lain yang intinya mempertanyakan ke mana Golkar bakal berlabuh.

        “Kali saja bisa diajak-ajak begitu ya,” seloroh Aboe Bakar, dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (7/2/2023).

        PKS-Golkar menyatakan tekad untuk membangun situasi kondusif menjelang Pemilu 2024. Situasi ini serupa ketika PKS bertemu dengan elite Nasdem. Ketum Nasdem Surya Paloh bertemu dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto pada pekan lalu.

        Adi mengeritisi langkah Nasdem-PKS yang baru secara de jure berkoalisi untuk mengusung Anies lantaran bersafari ke parpol di luar Koalisi Perubahan. Sebab secara hitung-hitungan, gabungan suara Nasdem, Demokrat dan PKS sudah cukup untuk mengusung capres dan selanjutnya dikuatkan dalam perjanjian hitam di atas putih.

        Baca Juga: 'Nggak Terima' Esemka Kebanggaan Jokowi Disebut Full Buatan China, Rocky Gerang Blak-blakan: Angin Ban Mobilnya Asli Indonesia!

        Aksi kedua parpol yang melakukan penjajakan membangun koalisi turut menggambarkan rendahnya posisi tawar Koalisi Perubahan. Hal ini menandakan pula koalisi tersebut belum memiliki pengaruh besar.

        “Tidak ada parpol lain yang mau berkunjung atau inisiatif mengunjungi Koalisi Perubahan. Malah dari Koalisi Perubahan yang datang ke kubu mereka. Parpol kubu pemerintah nampak cuek saja, seperti anggota KIB lainnya, PAN atau PPP,” tutur Adi. []

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: