Bantah Prediksi PSI Soal Demo Besar jika Anies Menangi Pilpres, Refly Harun: Demo Nggak Akan Besar kalau Tak Ditunggangi Elite Politik
Pakar hukum tata negara Refly Harun mengoreksi pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie. Beberapa waktu lalu, Grace sempat memprediksi akan terjadi demo besar-besaran jika Anies Baswedan menjadi Presiden Indonesia.
Melalui channel YouTubenya, Refly Harun menyebut bahwa demo besar yang diprediksi Grace Natalie itu tidak akan terjadi. Menurutnya, demo besar bakal terjadi bila ditunggangi oleh elite politik. Apalagi bila aparat dalam hal ini Polri dan TNI tidak bersikap netral.
Baca Juga: Sampai Dipanggil Bawaslu, Bupati Lombok Timur Bantah Dukung Anies Baswedan: Cermati Kalimat Saya!
"Demo itu tidak akan pernah besar kalau tidak ditunggangi oleh elite politik yang tidak pernah mau kalah. Itu satu. Kedua kalau aparatur negara bersikap netral terutama dari TNI dan Polri serta BIN, maka tidak akan lama juga kerusuhan itu," ungkapnya, dikutip Kamis (9/2/2023).
Refly kemudian menyimpulkan bahwa demo tidak akan membesar selama elite politik tidak bermain di sana. "Jadi bukan rakyat Indonesia yang tidak siap untuk menang dan untuk kalah, tapi elite dan juga bahkan pejabat-pejabat publik penguasa yang tak pernah siap untuk kalah," lanjutnya.
Ia meyakini bahwa rakyat Indonesia saat ini sudah makin dewasa dan siap menerima siapapun pemimpin yang terpilih. Apalagi, pemimpin itu terpilih dengan cara yang baik.
"Rakyat sebenarnya ya kalau pemimpinnya memang terbaik terpilih dengan cara yang baik ya mereka akan terima. Namun, kalau pemimpinnya bukan yang terbaik dan terpilih dengan cara curang ya tentu akan memunculkan reaksi. Itupun sekali lagi reaksi yang dipicu oleh katakanlah elite-elitenya," tambahnya.
Sebelumnya, Grace Natalie sempat memprediksi bakal ada demo besar bila Anies Baswedan menang dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga: Isu Utang Rp50 Miliar Anies Baswedan Disebut Cuma Manuver Tokoh Politik Jelang Pilpres 2024 Saja
Menurutnya, dua ormas terlarang, yakni FPI dan Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI, akan melakukan demo besar-besaran.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: