Menjelang akhir pekan, rupiah hari ini terpantau belum mampu mengungguli mata uang Amerika Serikat. Berdasarkan data RTI Business, diketahui bahwa mata uang Indonesia itu mengalami depresiasi sebesar -0,09% dan menurun 13 poin ke angka Rp15.118 per dolar AS.
Kendati demikian, ternyata rupiah masih sanggup menunjukkan keperkasaannya atas mata uang global. Pada Jumat, 10 Februari 2023 ini, mata uang Garuda tersebut dilaporkan menghijau atas dolar Australia (0,08%), euro (0,02%), dan poundsterling (0,07%).
Baca Juga: Masih Merah, Rupiah Melemah -0,03% ke Angka Rp15.097 per Dolar AS
Apabila dibandingkan dengan mata uang Asia, rupiah cenderung menunjukkan pergerakan yang variatif. Merujuk dari sumber yang sama, mata uang Indonesia itu menguat atas enam mata uang dan melemah atas dua mata uang.
Rupiah terpantau menghijau atas yuan (0,27%), won (0,42%), ringgit (0,31%), dolar Singapura (0,04%), baht (0,84%), dan dolar Taiwan (0,34%). Sementara itu, mata uang Garuda tersebut masih memerah atas dolar Hong Kong (-0,10%) dan yen (-0,01%).
Baca Juga: Belum Bisa Bangkit, Rupiah Terkoreksi -0,15% atas Dolar AS pada 8 Februari 2023
Sebagai informasi tambahan, penyebab melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diduga disebabkan oleh naiknya sentimen risk off. Analis DCFX Futures, Lukman Leong, mengungkapkan kepada Antara bahwa risk off atau kondisi ketika investor cenderung menghindari risiko di pasar menjadi pemicu merahnya rupiah pada hari ini.
Baca Juga: Rupiah Kalah Telak Atas Dolar AS dan Mata Uang Dunia
“Rupiah diperkirakan masih akan melemah di tengah sentimen pasar yang risk off dan naiknya imbal obligasi Amerika Serikat,” jelasnya seperti dilansir dari Antara, Jakarta, Jumat, 10 Februari 2023.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait: