Cara Membuat Konten Video Bisnis Kuliner yang Sukses dan Viral, Simak 10 Tahapan Ini!
Video adalah strategi paling efektif untuk mengomunikasikan produk di bisnis kuliner kita dengan target market. Jadi, sudah seharusnya pebisnis belajar mengikuti tren dan perkembangan saat ini, di mana banyak orang lebih suka melihat video, seperti TikTok, Reels Instagram hingga YouTube. Jadi, video adalah kunci untuk berjualan dan memperkenalkan brand.
Tapi, video seperti apa ya yang akan viral dan disukai banyak orang? Berikut ulasannya dari YouTube Foodizz Channel!
1. Tujuan Membuat Video
Tentukan tujuan dalam membuat video, apakah ingin positioning, branding atau memperkenalkan menu baru, di mana videonya akan lebih fokus pada produk.
Oleh karena itu, setiap tujuan memiliki konsep dan cerita yang berbeda, karena akan memberikan hasil yang berbeda pula.
2. Tren dan Tipe Video
Tren dan selerea tipe video konsumen harus kita cari tahu untuk memenuhi keinginan target market kita. Apakah video prank, edukasi atau video lucu sehingga kita bisa menjangkau mereka dan mendapatkan konsumen yang kita inginkan.
3. Wow Factor
'Wow factor' dalam video sangat penting sehingga akan memberikan efek beruntun yang tak hanya menjadi viral atau FYP di TikTok, tetapi juga meningkatkan penjualan. Konten yang berisikan 'wow factor' ini juga akan membuat kita menekan biaya margin, karena content creator lain akan tertarik dengan brand kita.
4. Call to Action atau Call to Activation
Pastikan Call to Action atau Call to Activation ada di dalam video yang kita buat. Misalnya 'diskon untuk member' atau kata-kata 'tag tiga teman kamu untuk mendapatkan vocher senilai Rp1 juta'. Sehingga, konten video kamu pun ramai dilihat orang.
5. Media dan Video Format
Pemilihan media dan video format bisa berbeda. Misalnya Instagram memiliki pola video yang berbeda dengan YouTube. Meski tak terasa, tapi sedikit-sedikit bisa boncos juga kalau tak paham trik ini.
6. Brand Guidelines
Tim kreatif harus memahami brand guidelines. Perusahaan juga harus memiliki guidelines yang jelas dalam pembuatan konten. Jangan sampai kejadian tim kreatif perusahaan dituntut hingga masuk penjara karena kesalahan, menyinggung isu SARA dan lain sebagainya.
7. Internal dan Outsourcing
Tingginya kebutuhan akan konten video akan sangat membantu bisnis. Jadi, jika masih bingung ingin memakai jasa outsourcing atau menggunakan sumber daya internal, maka lebih baik membuat tim internal sendiri.
8. Cost Production
Memang dalam memakai tim internal akan lebih memakan biaya, tetapi dari segi efektivitas, fleksibilitas dan efisiensi, akan lebih memudahkan 'tek-tok' antar tim. Namun, jika memakai jasa outsourcing mungkin akan lebih murah, tetapi akan sulit untuk melakukan 'tek-tok' secara mendadak.
9. Perkuat Insight
Membuat konten video marketing membutuhkan waktu, konsistensi, kesaraban dan insight, data serta informasi. Sehingga, selalu lakukan evaluasi dan improvement karena tak melulu posisi kita di atas ataupun di bawah.
10. Benchmarking
Cara termudah untuk membuat konten video yang memiliki dampak terhadap bisnis kita adalah dengan cara ATP (Amati Tiru Plek-plekan) atau ATM (Amati Tiru Modifikasi) bisa juga ATI (Amati Tiru Inovasi). Jadi, jangan sungkan mengamati video-video lain yang sudah sukses untuk kemudian dibuat konten oleh bisnismu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: