Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jerman Peringatkan Trump: Jangan Makan 'Taktik Mengulur Waktu' Putin

Jerman Peringatkan Trump: Jangan Makan 'Taktik Mengulur Waktu' Putin Kredit Foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jerman meminta adanya ketegasan dalam menangani konflik dari Rusia-Ukraina. Hal ini menyusul berlarut-larutnya wacana perdamaian konflik tersebut yang digodok oleh Amerika Serikat (AS).

Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, memperingatkan agar sekutunya tidak termakan oleh taktik mengulur waktu yang dilakukan Presiden Rusia, Vladimir Putin. AS menurutnya harus sadar akan hal ini jelang pertemuan elite dari North Atlantic Treaty Organization (NATO).

Baca Juga: Jerman Waspadai Efek Tarif Trump: Tak Ada Pemenang dalam Perang Dagang

"Dalam pertemuan mendatang kami akan menegaskan kepada pihak mereka bahwa kita tidak boleh termakan oleh taktik penundaan Putin," ujar Baerbock, dilansir dari Reuters, Rabu (2/4).

Baerbock menegaskan bahwa dukungan tanpa syarat sangat penting untuk Ukraina. Hal ini ditegaskan menyusul kebuntuan upaya perdamaian yang dilakukan Amerika Serikat.

"Rusia akan berhenti saat mereka menyadari bahwa mereka tidak bisa memenangkan perang ini, bahwa kehancuran yang ia ciptakan tidak akan berhasil," katanya.

Ia menambahkan bahwa Ukraina harus bisa bernegosiasi dari posisi yang kuat, yang berarti mesti dipertahankannya kelanjutan bantuan militer dan ekonomi dari NATO.

Adapun Baerbock juga turut buka suara soal  kemungkinan kesepakatan mineral antara Ukraina dan AS. Ia menyebut bahwa pihaknya sudah memiliki perjanjian logam tanah jarang dengan Ukraina. Oleh karena itu, ia memperingatkan bahwa kesepakatan baru harus tetap sesuai dengan hukum dari Uni Eropa.

"Bagaimanapun, ini adalah Eropa," tegasnya.

Sebelumnya, Rusia dan Amerika Serikat sedang membahas gagasan untuk kemungkinan penyelesaian damai di Ukraina.

Namun, Presiden Donald Trump merespons dengan kemarahan terhadap Putin. Hal ini menunjukkan ketegangan yang masih tinggi antara Washington dan Moskow.

Baca Juga: Alasan Keras Estonia Tuntut €210 Miliar Aset Beku Rusia Disalurkan untuk Ukraina

"Saya sangat marah dengan Putin," ujar Trump.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: