Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga CPO Awal Tahun 2023 Lebih Rendah dari Tahun Lalu, Hilirisasi Jadi Kuncinya

        Harga CPO Awal Tahun 2023 Lebih Rendah dari Tahun Lalu, Hilirisasi Jadi Kuncinya Kredit Foto: Antara/Jojon
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lebih rendahnya harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di awal tahun ini dibandingkan tahun 2022 menjadi salah satu pekerjaan rumah sektor industri perkebunan sawit. Terkait hal ini, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan hilirisasi menjadi kunci untuk menaikkan harga CPO tersebut. 

        Pernyataan ini diungkapkan Airlangga usai melakukan pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Malaysia sekaligus Menteri Perladangan dan Komoditas Malaysia Dato' Sri Haji Fadillah bin Haji Yusof.

        Baca Juga: Bakal Bertemu Airlangga, Wakil Perdana Menteri Malaysia Bahas Aturan CPO Eropa

        Menurut Airlangga, salah satu bentuk hilirisasi CPO yang tengah menjadi fokus pemerintah saat ini ialah resminya penggunaan B35 sejak 1 Februari lalu. Ia menegaskan kehadiran B35 yang merupakan bahan bakar campuran 65 persen BBM solar dengan 35 persen minyak sawit akan menambah permintaan domestik minyak sawit hampir 3 juta ton.

        "Harga turun-naik itu tergantung supply dan demand. Salah satu yang harus kami kembangkan adalah produk-produk turunan sehingga tidak menggantungkan hanya untuk minyak goreng, tetapi kami juga dorong ke oleochemical," katanya, di Jakarta, pada Kamis (9/2/2023). 

        Lebih lanjut disampaikan Airlangga, nilai tambah yang lebih atau hilirisasi ini akan terus didorong sehingga hilirisasi juga dapat menggantikan beberapa komoditas bahan baku mentah yang lain. 

        Dalam pertemuan tersebut, Airlangga juga menegaskan Indonesia telah menyerahkan Keketuaan Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) ke Malaysia. 'OPEC' kelapa sawit RI-Malaysia tersebut juga akan mengajak Honduras untuk bergabung sebagai anggota ketiga.

        Baca Juga: Pekan Pertama Februari 2023, Harga Rataan CPO Tercatat Naik, Kira-kira Jadi Berapa Ya?

        Selain itu, Airlangga mengatakan Indonesia dan Malaysia berencana akan melakukan misi bersama ke Uni Eropa (UE). Namun, memang belum bisa dipastikan jadwal keberangkatan kedua negara tersebut.  

        "Terkait kesepakatan politik tentang proposal komoditas bebas deforestasi di UE, pertemuan ini sepakat untuk melakukan misi bersama ke UE untuk mengkomunikasikan dan mencegah konsekuensi yang tidak diinginkan dari peraturan tersebut," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: