Investasi Asing di Indonesia Diklaim Naik, Said Didu: Ya, Dari Investor yang Korup Juga!
Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu atau Said Didu mengkritik soal data Corruption Perception Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang jeblok hingga 4 poin.
Karena penurunan ini, IPK Indonesia hanya bisa mendapatkan nilai 34, bahkan lebih rendah dari Timor Leste.
Disisi lain Said mengatakan, pemerintah malah bangga mengatakan investasi asing di Indonesia meningkat.
“Karena IPK ini kan datanya diperoleh dari persepsi orang yang mau investasi dan saya pikir itu itu sama dengan mengumumkan ke dunia bahwa investor yang mau bersih, bagus bisnisnya, janganlah datang ke Indonesia, seperti itu,” kata Said melansir dari Youtube Channel Novel Baswedan Senin, (13/02/23).
“Tapi dibalik itu kan pemerintah menyatakan investasi kita naik, itu kalau ditelusuri ya sama dengan menyatakan berarti investor yang masuk sekarang ini adalah investor yang good governance-nya jelek atau kasarnya investor yang korup juga,” tambah dia.
Investor dari negara yang tergabung dalam negara-negara OECD atau Organization of Economic Co-operation and Development menurut Said adalah yang paling aman.
“Dimana mereka adalah negara-negara yang memberlakukan hukum dari negara asalnya. Ya jadi maksudnya kalau Anda menyogok di negara lain, maka Anda juga akan dihukum di negara Anda sendiri,” kata dia.
“Nah kita tahu investasi yang masuk Indonesia sekarang itulah memang bukan negara OECD, jadi mohon maaf aja karena banyakkan dari China,” katanya.
“Dan perlu diingat, Cina ini menghindari sama sekali masuk OECD. Akhirnya dia (China) juga berpikir loh yang dikasih karpet merah adalah negara yang tidak menghormati good corporate dan good governance jadi sangat-sangat mungkin demikian (korupsi),” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait: