Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Janji Palsu Presiden Jokowi dalam Kartu Tani, Said Didu: Pemerintah Sebenarnya Sedang Bikin Masalah!

        Janji Palsu Presiden Jokowi dalam Kartu Tani, Said Didu: Pemerintah Sebenarnya Sedang Bikin Masalah! Kredit Foto: Antara/Ampelsa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu atau Said Didu mencurigai Presiden Jokowi sedang mengumbar janji palsu mengenai Kartu Tani Digital.

        Untuk diketahui, kartu Tani digital untuk adalah kartu yang bisa digunakan para petani untuk mengklaim pupuk bersubsidi, namun menurut Said kenyataan di lapangan tidak seperti itu.

        “Problemnya adalah supplynya (pupuk) yang memang terbatas itu, bahkan yang sangat terbatas. Bayangkan kalau kita petani padi, saya kan petani saya butuh pupuk Urea, TSP dan ZA,” kata dia melansir dari youtube channel MSD, Selasa (14/02/23).

        “Oke, urea itu untuk menumbuhkan daun, TSP untuk menumbuhkan batang, kemudian ZA untuk menumbuhkan buah,” tambahnya.

        Baca Juga: IPK Indonesia Terendah Sepanjang Sejarah, Tapi Presiden Jokowi Ungkap Investasi Asing Meningkat, Said Didu: Jangan Senang Dulu…

        “Sekarang yang yang disubsidi itu cuma Urea, jadi hanya menumbuhkan daun saja. Iibarat bikin dapur untuk memasak, tapi apa yang mau dimasak kalau tidak ada bahan-bahan yang dimasak yaitu TSP, karena tidak ada batangnya untuk menahan itu,” jelas dia.

        Said mengatakan, maka nanti jangan heran nanti padi gampang tumbang karena batangnya nggak kuat karena tidak ada TSP.

        “Oke dikasih Urea dikasih TSP maka dia gemuk, kuat batangnya nggak ada buahnya (tidak ada bulir padi) karena nggak ada pupuk ZA,” katanya.

        Jadi kata Said, sekarang hanya 9 jenis tanaman yang disubsidi, sektor perikanan sudah tidak ada, perkebunan sudah tinggal perkebunan tebu juga. Dan kemudian tinggal sisa 3 jenis pupuk yang disubsidi saat ini.

        “Tapi yang menariknya adalah disaat yang sama pemerintah bisa memberikan subsidi untuk mobil listrik dan motor listrik,” jata dia.

        “Nah terus sekarang dibikin kartu lagi, meluncurkan kartu lagi. Jadi saya katakan Pak Jokowi sering sekali membikin kebijakan untuk tanda kutip mengelabui permasalahan, menutupi permasalahan,” ungkapnya.

        Baca Juga: Presiden Jokowi Bersama Erick Thohir Mendorong Pembangunan Ekonomi Syariah di Aceh

        “Karena kartu adalah upaya menutup permasalahan yang sebenarnya yang terjadi, ya seperti gimmick saja lah,” jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: