Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gaungkan Kebebasan Berbicara, Elon Musk: Cancel Culture Harus Diboikot!

        Gaungkan Kebebasan Berbicara, Elon Musk: Cancel Culture Harus Diboikot! Kredit Foto: Instagram/elonrmuskk
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        CEO Twitter Elon Musk menyatakan bahwa cancel culture telah berakhir. Musk menjanjikan akan melindungi kebebasan berbicara, terutama di Amerika.

        "RIP Cancel Culture, Anda tidak akan dirindukan." tulis Musk di Twitter pada Selasa sore.

        Komentarnya mengikuti percakapan antara Matt Taibbi dan Joe Rogan di episode podcast Joe Rogan berjudul, "Matt Taibbi & Joe Rogan di Twitter 2.0 and the Fall of Cancel Culture."

        "Karena sekarang orang tidak takut untuk mengungkapkan pikiran mereka di Twitter, Anda melihat begitu banyak penolakan… Sekarang, orang tidak takut untuk mengejarnya." ujar Rogan membahas perubahan pada platform media sosial setelah akuisisi Musk. "Mereka tidak khawatir kehilangan akun mereka, seperti sebelumnya. Anda melihat debat yang jauh lebih kuat…," tambahnya, mengutip Fox Business di Jakarta, Rabu (15/2/23).

        Baca Juga: Elon Musk Kecam Mantan Astronot NASA, Keduanya Debat Panas di Twitter Terkait Ukraina!

        Taibbi, yang membantu menerbitkan beberapa file Twitter oleh Musk menjawab, "Saya harap itu salah satu hasil [dari Musk membeli Twitter], Twitter lama hanyalah batu asah dari perpesanan resmi."

        "Saya harap orang merasa terdorong untuk mengatakan lebih banyak sekarang." ujar Taibi lagi menambahkan.

        Ketika miliarder itu membeli Twitter pada Oktober 2022, dia membagikan visinya untuk platform media sosial tersebut soal kebebasan berbicara.

        "Kebebasan berbicara adalah landasan demokrasi yang berfungsi, dan Twitter adalah alun-alun kota digital di mana hal-hal penting untuk masa depan umat manusia diperdebatkan," kata Musk dalam sebuah pernyataan setelah kesepakatan itu.

        Sejak awal kepemilikan Musk atas Twitter, orang yang memproklamirkan diri sebagai 'absolut kebebasan berbicara' berharap dapat menciptakan platform untuk kebebasan berekspresi dengan berhati-hati tentang larangan permanen.

        Pada November 2022, Musk secara definitif menyatakan bahwa, "cancel culture harus diboikot" sebagai tanggapan atas klip dari "Squawk Box" CNBC. Ia mendorong pengguna Twitter untuk bersuka cita atas sikap miliarder itu tentang kebebasan berbicara di tengah budaya boikot.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: