Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Impor Aspal Akan Ditutup, Pemerintah Butuh Investasi Rp4 Triliun

        Impor Aspal Akan Ditutup, Pemerintah Butuh Investasi Rp4 Triliun Kredit Foto: PUPR
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Industri pengolahan aspal di dalam negeri membutuhkan investasi hingga Rp4 triliun untuk membangun pabrik ekstraksi aspal buton menjadi aspal murni dengan kapasitas 500 ribu ton per tahun.

        Pembangunan pabrik ini dibutuhkan seiring kebijakan pemerintah yang akan melarang impor aspal mulai 2024 untuk meningkatkan nilai tambah komoditas di dalam negeri.

        “Pemerintah tengah menyusun peta jalan hilirisasi aspal buton (asbuton) dengan tujuan mengoptimalkan utilisasi, akses pasar, dan peningkatan kapasitas melalui investasi,”Kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat rapat kerja dengan Komisi VII DPRdi Jakarta, kemarin.

        Agus mengemukakan, pihaknya juga akan memperkuat rantai nilai industri pengolahan silika sebagai bahan baku industri photovoltaic (PV) solar panel dan semikonduktor.

        “Bahwa rantai nilai industri ini masih ada kekosongan atau belum tersedianya industri pada industri hulu dan antara. Oleh karena itu, dibutuhkan peningkatan investasi pada rantai tersebut,” tuturnya.

        Dalam upaya menumbuhkan industri pengolahan silika, lanjut Agus, Indonesia memerlukan peningkatan investasi di industri metalurgical-silicon sebesar US$300 juta dengan kapasitas produksi 32.000 metrik ton per tahun.

        Selanjutnya, dibutuhkan juga investasi di sektor industri polysilicon sebesar US$373 juta dengan kapasitas produksi mencapai 6.500 metrik ton per tahun. “Selain itu, kebutuhan investasi di industri ingot monocrytalline dan wafer sebesar USD85 juta dengan kapasitas 1 GWP per tahun. Terkait dengan rencana investasi tersebut, diusulkan pembatasan ekspor bahan baku mentah silika melalui neraca komoditas serta percepatan investasi industri intermediate,” paparnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Bagikan Artikel: