Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kenang Masa-Masa Awal Microsoft Berdiri, Bill Gates Diwawancarai Chatbot AI, Begini Kisahnya!

        Kenang Masa-Masa Awal Microsoft Berdiri, Bill Gates Diwawancarai Chatbot AI, Begini Kisahnya! Kredit Foto: Twitter/Bill Gates
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Salah satu pendiri Microsoft Bill Gates mengatakan kepada chatbot AI bahwa dia "terlalu intens" dan tidak percaya pada akhir pekan selama hari-hari awal mendirikan Microsoft. Pertanyaan tersebut diajukan oleh chatbot AI pada hari Jumat kemarin.

        "Saya agak terlalu intens. Saya tidak percaya pada akhir pekan, saya tidak percaya pada liburan. Ada banyak orang yang mungkin bisa membantu saya yang tidak cocok karena saya memiliki pandangan yang sangat sempit tentang gaya kerja dan gaya berbicara," kata Gates, mengutip Yahoo Finance di Jakarta, Senin (20/2/23).

        Salah satu pendiri Microsoft menjawab pertanyaan yang diajukan oleh chatbot AI bersama dengan perdana menteri Inggris Rishi Sunak. Diskusi tersebut berlokasi di Imperial College, London, membahas berbagai topik termasuk AI, teknologi, dan inovasi.

        Baca Juga: Elon Musk, Jeff Bezos dan Bill Gates Investasi Besar-Besaran untuk Teliti Otak Manusia

        Dalam forum tersebut, Gates ditanya oleh chatbot bagaimana dia akan mendekati pekerjaannya secara berbeda jika dia bisa kembali ke masa lalu dan berbicara dengan dirinya yang lebih muda di awal karirnya.

        Miliarder dan dermawan itu menjawab bahwa kebiasaan kerjanya baik-baik saja untuk Microsoft yang baru lahir, tetapi seiring pertumbuhan perusahaan, dia menyadari bahwa dia sangat keras pada dirinya sendiri dan mencoba menerapkannya pada orang lain.

        Gates juga diminta untuk mengingat nasihat paling penting yang dia terima dan bagaimana hal itu memengaruhi pendekatannya terhadap kehidupan. Dia menyebutkan komentar yang dibuat oleh investor miliarder Warren Buffet tentang pertemanan dan seberapa kuat persahabatan itu.

        Gates juga merujuk saran dari ilmuwan Richard Feynman.

        "Dia selalu mengatakan itu baik untuk menunjukkan kebingungan Anda karena jika Anda membiarkan diri Anda berpura-pura mengetahui sesuatu, maka pemikiran Anda menjadi ceroboh dan Anda tidak akan dapat memahaminya sama sekali. Jadi menjadi keras pada 'apakah Anda benar-benar mendapatkan sesuatu' telah sangat membantu saya," ujarnya.

        Tidak jelas apakah AI yang dimaksud adalah ChatGPT yang diluncurkan pada November oleh OpenAI. Microsoft telah berinvestasi sebesar USD1 miliar (Rp15 triliun) di perusahaan AI pada tahun 2019 dan melakukan investasi lebih lanjut dari USD10 miliar (Rp151 triliun) yang dilaporkan di OpenAI bulan lalu.

        AI chatbot telah banyak digunakan sejak diluncurkan, termasuk menulis kode, surat pengantar, dan lulus ujian universitas. Gates mengatakan dalam wawancara bahwa dia menggunakan AI untuk menulis catatan, puisi, lagu, dan membuat gambar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: