PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) kembali memperkuat inklusi finansial dan menggandeng Bank OCBC NISP sebagai mitra lending strategisnya. Sebagai langkah awal, Bank OCBC NISP berkomitmen menyiapkan dana penyaluran sebanyak Rp100 miliar.
Kerjasama AdaKami dan Bank OCBC NISP ditargetkan untuk mewujudkan inklusi finansial yang semakin luas dan merata di seluruh Indonesia dengan harapan dapat menjangkau calon potential debitur lebih luas lagi. Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan, OCBC NISP Salurkan Pinjaman Rp250 Miliar ke eFishery
“Kerjasama dengan partner perbankan kami, sangat kami apresiasi dan kami sangat senang dapat memastikan pendanaan tambahan untuk tahun 2022 dan 2023, khususnya dengan rekanan baru kami Bank OCBC NISP,” kata Bernardino M. Vega, Jr., Direktur Utama PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) di Jakarta, Selasa (21/2/2023).
Akses universal pada keuangan digital telah menjadi fokus para pelaku industri finansial, sehingga sebagai salah satu dukungan tersebut lahirlah kerjasama antara Bank OCBC NISP dengan AdaKami ini. “Kami mengapresiasi dimulainya kolaborasi dengan AdaKami dalam upaya untuk terus mendukung ekonomi digital, kami berharap dapat terus menyediakan akses pinjaman yang semakin mudah dan cepat bagi masyarakat Indonesia”ujar Veronika Susanti, Digital Lending Division Head, OCBC NISP.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansyah, mengatakan bahwa kolaborasi berbagai stakeholder seperti yang dilakukan AdaKami dengan mitra perbankan sejak tahun lalu sangat positif yang terlihat dari performa kolaborasi tahun ini bersama Bank OCBC NISP.
“Kolaborasi ini diperlukan untuk menyatukan visi misi dalam meningkatkan akses finansial bagi lebih banyak lapisan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan. Kami harap ini juga menjadi inspirasi kepada para anggota AFPI lainnya untuk terus berkolaborasi dengan ekosistem keuangan pendukung dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, khususnya kepada masyarakat unbanked dan underserved,” kata Kuseryansyah.
Meningkatnya pendanaan juga menjadi pendorong bagi AdaKami untuk terus memperluas akses kredit ke segmen masyarakat yang lebih luas, dan meningkatkan kualitas peminjam di Indonesia dalam mendukung inklusi finansial. Selain itu, AdaKami terus fokus pada upayanya untuk memenuhi peraturan OJK terbaru nomor 10 /POJK.05/2022 tentang Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi. Hal ini mencakup salah satu poin peraturan terkait dengan penambahan Super Lender, alih transfer teknologi dan Sumber Daya Manusia, yang sangat penting untuk diperhatikan agar dapat terus menjaga legalitas AdaKami di Indonesia. Baca Juga: Tips Jaga Keamanan Data Bagi Pengguna Fintech
Perihal legalitas juga menjadi salah satu perhatian utama AdaKami, terutama untuk memberikan edukasi kepada publik mengenai P2P lending yang legal, berijin, terdaftar dan diawasi oleh OJK. Hal ini secara berkala dilakukan oleh AdaKami selama tahun 2022, dan hingga saat ini AdaKami telah melakukan 38 kegiatan edukasi publik.
“Inklusi finansial yang merata di Indonesia akan terus menjadi fokus utama AdaKami sehingga seluruh upaya yang dilakukan bertujuan mencapai hal tersebut. Dengan meningkatkan pendanaan bersama mitra strategis, kami optimis tujuan inklusi finansial mampu tercapai untuk seluruh masyarakat,” tutup Bernardino.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman