Ada Kesepakatan yang Lahir dari Pertemuan Demokrat dan NasDem Hari Ini, AHY: Kami Sepakat...
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dengan tegas menolak segala upaya perubahan sistem pemilu dengan proporsional tertutup. Hal tersebut menjadi pembahasan dalam pertemuanya dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, beserta jajarannya saat mengunjungi Kantor DPP Partai Demokrat di Jakarta, Rabu (22/2/23).
Dia menegaskan, baik Partai Demokrat maupun Partai Nasdem, sepakat untuk menjadi yang terdepan dalam menolak usul perubahan pemilu. AHY menegaskan, sistem proporsional terbuka masih sangat relevan dan yang terbaik dalam proses penyelenggaraan pemilu.
"Kami akan menjadi yang terdepan, Nasdem maupun Demokrat, untuk menolak isu yang saat ini terus meresahkan, yaitu wacana sistem pemilu proporsional tertutup versus proporsional terbuka," papar AHY dalam konferensi persnya di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (22/2/23).
"(Kami) meyakini bahwa sistem pemilu proporsional terbuka adalah yang terbaik, yang relevan, dan dibutuhkan dalam demokrasi semajemuk dan dinamis Indonesia ini," tambahnya.
Dia menegaskan, seandainya sistem proporsional tertutup kembali digunakan, demokrasi Indonesia mengalami kemunduran berbelas-belas tahun ke belakang. AHY menyebut, masyarakat akan dirugikan karena dinilai membeli kucing dalam karung melalui pemilu dengan sistem proporsional tertutup.
"Bukankah kita ingin memilih yang terbaik daripada wakil rakyat maupun pemimpin kita di negeri ini. Oleh karena itu, jangan sampai ada hak rakyat yang dirampas, sehingga rakyat dipaksa seperti membeli kucing dalam karung," tegasnya.
Baca Juga: Dinilai Bakal Jadi Solusi, Bamsoet Usul Sistem Pemilu Proporsional Campuran, Terbuka dan Tertutup
Dia mengaku heran dengan wacana perubahan sistem pemilu dengan proporsional tertutup. Pasalnya, saat ini, tahapan pemilu sudah mulai berjalan mendekati hari pengumpulan suara pemilih pada 14 Februari 2024.
"Yang lebih mengherankan, ketika tahapan-tahapan pemilu sudah berjalan, sudah semakin mendekat menuju 14 Februari 2024 nanti, kok tiba-tiba masih saja dibikin supaya tidak tenang kita semua untuk mempersiapkan diri untuk menuju pemilu," katanya.
Dia menilai, hal fundamental ihwal perubahan sistem pemilu mesti melibatkan banyak pihak dan dibicarakan dengan matang-matang. AHY menegaskan, jangan ada upaya pemaksaan kehendak untuk mengubah sistem tersebut.
Pasalnya, sistem proporsional tertutup akan menimbulkan penyesalan bagi Indonesia sebagai bangsa. Oleh karena itu, Demokrat dan Nasdem sepakat menolak segala upaya perubahan sistem pemilu.
Baca Juga: PDIP Disebut Partai Berwatak Feodal Karena Satu-satunya yang Dukung Sistem Proporsional Tertutup
"Kami sepakat bahwa ini harus kita jaga, jangan sampai ada upaya-upaya yang mengalihkan kita ke demokrasi yang sentralistik, karena kita ingin partai-partai politik juga semakin modern, maju, dan juga egaliter," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait: