Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        CEO Blockchain Association Sebut Regulasi Kripto AS Terjadi di Belakang Pintu Tertutup

        CEO Blockchain Association Sebut Regulasi Kripto AS Terjadi di Belakang Pintu Tertutup Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        CEO organisasi nirlaba industri kripto AS Blockchain Association, Kristin Smith dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg pada 22 Februari lalu memverikan pandangannya bahwa kongres Amerika kini perlu mengambil kendali atas undang-undang kripto, di mana ia turut memberikan saran bagi kongres untuk menjadikan proses regulasi menjadi lebih terbuka.

        Dilansir dari Cointelegraph pada Kamis (23/2/2023), Smith mengatakan bahwa industri kripto membutuhkan anggota parlemen AS untuk memimpin atau mengarahkan undang-undang kripto di tengah regulator yang sedang turun tangan saat ini meskipun prosesnya sangat lambat. Smith mencatat bahwa meskipun regulator saat ini bergerak dengan cepat, namun kemajuan yang ada terjadi "dibalik pintu tertutup".

        Baca Juga: Prancis Lakukan Uji Coba Pembayaran Kripto di Toko, Hasil Kolaborasi Binance x Ingenico

        Dengan itu, Smith menyoroti akan pentingnya lebih banyak keterlibatan industri dalam proses terbuka, sehingga tidak hanya regulator saja yang berkontribusi dalam pembentukan regulasi kripto, namun juga melibatkan Kongres dalam prosesnya. Hal ini dibutuhkan apalagi di tengah situasi pascakeruntuhan FTX yang emenyebabkan banyak orang merasa geram dan terkhianati akibat skandal tersebut.

        Smith berharap regulasi stablecoin juga dapat segera dihadirkan meskipun Kongres AS telah melihat bahwa regulasi terkait telah selesai dirampungkan meskipun pada kenyataannya mungkin tidak demikian. Ia menambahkan bahwa risiko kripto berbeda dari layanan keuangan tradisional sehingga regulator harus memberikan lebih banyak perhatian untuk regulasi pasar dan penyesuaian risiko tersebut.

        Oleh karena itu ia menyarankan bahwa regulasi stablecoin dan aturan terkait dengan pasar yang ada harus menjadi prioritas yang lebih tinggi daripada berfokus pada legislasi aktivasi kriminal terkait kripto.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Nurdianti
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: