Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        NATO Dikecam Gegara Membandingkan Konflik Ukraina dengan Star Wars dan Harry Potter

        NATO Dikecam Gegara Membandingkan Konflik Ukraina dengan Star Wars dan Harry Potter Kredit Foto: Reuters/Clodagh Kilcoyne
        Warta Ekonomi, Brussels -

        NATO membuat sebuah utas Twitter yang aneh pada Kamis (23/2/2023), yakni menyamakan permusuhan yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia dengan saga fiksi pop seperti Harry Potter dan Star Wars.

        Utas tersebut, diposting di akun Twitter resmi blok militer, menyoroti wawancara dengan seorang tentara Ukraina yang dirilis seminggu lalu. Kicauan tersebut menyertakan kutipan dari artikel tersebut, disertai dengan bermacam-macam foto masa perang, termasuk kutipan naas dari tentara tersebut.

        Baca Juga: Presiden Ukraina Makin Khawatir Perang Dunia III Bakal Pecah Jika China...

        “Kami adalah Harry Potter dan William Wallace, Na'vi dan Han Solo. Kami kabur dari Shawshank dan meledakkan Death Star. Kami bertarung dengan Harkonnens dan menantang Thanos,” kata prajurit itu, dikutip RT.

        Referensi aneh, dan utas secara keseluruhan, segera menjadi viral, dengan pengguna media sosial berbondong-bondong ke umpan NATO untuk membagikan pendapat mereka tentang artikel tersebut.

        Secara keseluruhan, reaksi tampaknya sangat negatif, dengan kritik mengutuk rasa tidak enak dari referensi semacam itu.

        Komentator politik dan budaya Ian Miles Cheong, misalnya, menulis itu “Rusia harus menang hanya untuk tweet ini.” Pengguna lain mengatakan dia mengira blok yang dipimpin AS adalah "organisasi yang serius", tampaknya menyiratkan bahwa utas tersebut membuktikan sebaliknya.

        Beberapa mengecam referensi tersebut sebagai rasa yang sangat buruk, mengingat besarnya skala permusuhan yang sedang berlangsung dan menuduh aliansi tersebut secara umum meromantisasi perang.

        Yang lain menganggap utas tersebut sebagai upaya untuk lebih terhubung dengan audiens yang lebih muda, menyatakan bahwa itu jelas gagal.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: