Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lewat Sinergi Rakyat Bersama Pemerintahan Jokowi, Wapres Ma'ruf Amin Yakin Bisa Turunkan Stunting

        Lewat Sinergi Rakyat Bersama Pemerintahan Jokowi, Wapres Ma'ruf Amin Yakin Bisa Turunkan Stunting Kredit Foto: BPMI Setwapres
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin bersama  Ibu Wury Ma’ruf Amin meninjau kegiatan Posyandu SIOLA Matahari, di Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju.

        Posyandu SIOLA Matahari didirikan pada 2006 dengan nama Posyandu Pelangi. Pada 2012, Pemerintah Kabupaten Mamuju bersama UNICEF mengembangkan layanan holistik integratif untuk mengoptimalkan pelayanan Kesehatan Balita melalui Program Stimulasi Intervensi Optimalisasi Layanan Anak atau SIOLA. Pada SIOLA Matahari juga dilaksanakan kegiatan Bina Keluarga Balita.

        Baca Juga: Tekankan Sinergi Demi Atasi Stunting, Wapres Ma'ruf Amin: Hilangkan Ego Sektoral

        Dalam peninjauan ini, Wapres dan Ibu Wury memberikan vitamin A kepada 2 anak Balita yanga ada di Posyandu tersebut. Sebagaimana  diketahui, Februari dan Agustus merupakan bulan penimbangan, pengukuran, dan pemberian vitamin A secara serentak di seluruh Indonesia.

        Selain itu, Wapres juga memberikan bantuan pangan kepada ibu-ibu dan anak-anak yang menjadi sasaran kegiatan Posyandu Siola Matahari, dengan harapan dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, ibu menyusui dan anak Balita, terutama kebutuhan protein hewani.

        “Hari ini, sejak kemarin saya berkunjung ke Sulawesi Barat, kemarin bertemu dengan [Pj.] Gubernur, dan para bupati se-provinsi Sulawesi Barat untuk membahas masalah stunting,” ujar Wapres ketika memberikan keterangan pers, Jumat (24/2/2023).

        “Hari ini saya langsung melihat di posyandu, dan pelayanan yang diberikan dalam rangka penanganan bayi dan balita, ibu hamil dan anak-anak di bawah 2 tahun,” tambahnya.

        Baca Juga: Anies Baswedan Disinyalir Bersafari Pakai Dana Utang, Elite NasDem: Tuduhannya Sangat Merendahkan...

        Menurut Wapres, rangkaian kegiatan stunting ini dilakukan di Mamuju, karena kabupaten ini termasuk yang memiliki angka stunting yang masih terbilang tinggi.

        “Karena memang di Sulbar ini [angka stunting] termasuk masih agak tinggi ya di atas nasional, 35 persen ya. Padahal kita ingin di 2024 nanti sudah mencapai 14 persen,” ungkapnya.

        Wapres pun menekankan, harus ada upaya strategis dalam mencapai target tersebut.

        Baca Juga: Hidup Mewah Mario Dandy Bikin Rakyat Merasa Dikhianati, Sri Mulyani: Kecewa Boleh, Tapi Pajak Wajib!

        “Karena itu harus ada percepatan langkah-langkah yang dilakukan dan saya sudah dilapori, sekarang pemetaannya sudah ada, kemudian langkah-langkahnya sudah disiapkan,” tegas Wapres.

        Terkait hal ini, Wapres meminta, koordinasi dilakukan sampai ke tingkat bawah, sehingga program  percepatan penurunan stunting dapat dilaksanakan secara optimal dan tepat sasaran.

        “Saya minta koordinasinya sampai ke tingkat bawah dan juga di tingkat para pelaku di bawah, dan juga di tingkat-tingkat Puskesmas, [dilakukan] sosialisasi ke masyarakat,” pinta Wapres.

        Dengan demikian, Wapres meyakini, target nasional penurunan stunting dapat dicapai.

        “Dari beberapa laporan kemarin dari bupati dan pelaksana di bawah ada optimisme untuk percepatan mencapai itu. Kita memang ingin terus melakukan upaya percepatan [penurunan] 14 persen itu, harus [dapat] dicapai di 2024,” pungkasnya.

        Baca Juga: Pemilu Sebelumnya Berkoalisi Sama Kubu Megawati, Elite NasDem: Itu karena Jokowi, Harus Dicatat!

        Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak Balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama dan kurangnya stimulasi yang diukur dari tinggi badan anak dibandingkan dengan umurnya. Pemerintah Indonesia telah melaksanakan percepatan penurunan stunting sejak 2017. Prevalensi stunting nasional 2022 adalah sebesar 21.6%, mengalami penurunan sebesar 2,8% poin dari prevalensi tahun 2021.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: