Waduh! Anies Baswedan Sebut Jabatan Gubernur DKI Jakarta bak Tahanan Kota, Kenapa Tuh?
Bakal Calon Presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, menilai jabatan Gubernur DKI Jakarta sama halnya seperti tahanan kota. Pasalnya, tugas dan fungsi jabatan gubernur hanya berada di dalam satu kota.
Hal tersebut dia sampaikan dalam sambutannya di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan tema "Menang Bersama Rakyat" di The Sultan Hotel, Jakarta pada Jumat (24/2/2023).
"Tugas di Jakarta itu secara resmi namanya gubernur, praktiknya tahanan kota karena tidak bisa pergi ke mana-mana," kata Anies dalam sambutannya.
Kendati begitu, Anies mengeklaim bahwa DKI Jakarta tumbuh dengan rasa aman dan suasana yang terjaga dalam bingkai kesatuan di bawah kepemimpinan. Dia juga menegaskan, kesatuan menjadi ikhtiar yang mesti diwujudkan bersama.
"Bukan hanya terjaga, tumbuh besar dalam suasana aman dan terjaga suasana kebinekaan terbingkai dalam kesatuan. Kebinekaan adalah karunia Allah, tapi kesatuan adalah ikhtiar kita dan di Jakarta ikhtiar itu kita wujudkan bersama," katanya.
Meski begitu, Anies mengakui menerima banyak aspirasi masyarakat saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat dirinya dideklarasikan sebagai bacapres Partai NasDem, safari politik yang dilakukan ke berbagai daerah Indonesia menambah banyak aspirasi masyarakat yang menginginkan perubahan.
"Dalam perjalanan kami merasakan artikulasi aspirasi masyarakat yang menginginkan adanya terus-menerus perbaikan. Berkeliling mencermati, membaca situasi, mencoba sensitif pada perkembangan dan arah perjalanan ke depan," kata Anies.
Berdasarkan aspirasi yang diterimanya, Anies menyimpulkan bahwa masyarakat menginginkan adanya keadilan. Dia juga menegaskan, masyarakat mendambakan demokrasi dan kepastian hukum yang adil.
"Rakyat mendambakan demokrasi dan hukum yang menomorsatukan kepentingan mereka, bukan kepentingan yang lain," katanya.
Anies menilai, demokrasi menjadi jalan panjang yang mesti dirawat bersama. Di samping itu, dia juga menyebut banyak masyarakat yang menginginkan kesetaraan dalam kehidupan bernegara.
"Demokrasi adalah jalan panjang yang harus kita rawat dan rakyat menginginkan mendapatkan ruang yang setara. Hak-hak negara yang terjamin, warga negara terjamin sehingga kepastian hukum dan rasa aman bisa terwujud," tegasnya.
"Rakyat mendambakan kesejahteraan bagi semua, bukan hanya sebagian. Pertumbuhan ekonomi yang juga menjangkau semua. Rakyat mendambakan kehidupan yang guyub, yang rukun. Keberagaman, kebinekaan Indonesia adalah karunia Allah, tapi persatuan dan kesatuan adalah ikhtiar kita bersama," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: