Sosiolog Ungkap Yang Bergaya Hidup Mewah Bukan Cuma Rafael Saja, Banyak Pejabat
Sosiolog Universitas Gajah Mada (UGM) Andreas Budi Widyanta menilai gaya hidup mewah yang ditunjukkan salah satu pejabat Ditjen Pajak ibarat fenomena gunung es.
Pernyataan ini disampaikan menanggapi fenomena gaya hidup mewah pegawai Ditjen Pajak yang menjadi perbincangan masyarakat tanah air setelah kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio, putra pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo.
Menurut Andreas, praktik-praktik serupa diduga masih terjadi di kalangan pejabat lainnya, dan baru kelihatan puncaknya.
Baca Juga: Kubu Shane Bilang: Pacar Mario Dandy, AG, Ikut Rekam Penganiayaan ke David Pakai Hp Sendiri
"Sementara di bawah lautan jumlahnya banyak dan belum teridentifikasi. Inilah yang menyebabkan kenapa ketimpangan ekonomi bangsa menganga lebar," jelasnya dikutip laman UGM.
Andreas Budi mengatakan di era saat ini gaya hidup yang memosisikan aspek-aspek materialisme sebagai penanda seseorang memiliki gaya hidup lebih dari yang lain kian terlihat jelas.
Dengan begitu penumpukan basis material menjadi bagian dari eksistensi seseorang utk menunjukkan kepada dunia akan kelas sosial elite berbeda dengan kebanyakan orang.
Tidak sedikit yang akhirnya masuk ke dalam perangkap besar liberalisasi ekonomi, konsumerisme, dan gaya hidup elite.
"Gaya hidup semacam itu membawa dampak berat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Jadi tidak pernah punya kepekaan, ada begitu banyak orang yang sumber keuangan negara akan dihabiskan dengan perlombaan gaya hidup seperti itu. Apalagi itu pejabat publik, seharusnya lebih bersahaja,” paparnya.
Menurutnya, saat ini pemerintah perlu melakukan pembenahan melalui revolusi mental para pejabat publik, terutama yang terkait dengan keuangan. Selain itu juga didukung transparansi yang kuat terhadap pengelolaan keuangan negara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: