Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kembali Merugi, Pengelola Hypermart Kehilangan Rp429,63 Miliar Sepanjang Tahun 2022

        Kembali Merugi, Pengelola Hypermart Kehilangan Rp429,63 Miliar Sepanjang Tahun 2022 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) baru saja merilis laporan keuangannya. Berdasarkan laporan tersebut, diketahui bahwa emiten pengelola Hypermart itu kembali dilanda kerugian sebesar Rp429,63 miliar sepanjang tahun 2022. Apabila dibandingkan dengan tahun 2021, terlihat ada peningkatan sebesar 27,28% dari Rp337,54 miliar.

        Kerugian tersebut juga merambah ke nominal per saham dasar. Merujuk dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa rugi per saham dasar Matahari Putra naik menjadi Rp51 selama tahun lalu. Padahal, pada tahun sebelumnya, rugi per sahamnya masih berada di angka Rp45.

        Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Sektor Ritel Pascapandemi, Kredivo Kolaborasi dengan Hypermart

        Kendati demikian, penjualan bersih perusahaan itu terpantau meningkat. Matahari Putra sukses mengantongi Rp7,01 triliun alias naik 5,44% dari angka pendapatan bersih tahun 2021. Nominal tahun 2022 diperoleh dari penjualan langsung sebesar R6,93 triliun dan penjualan konsinyasi sebesar Rp479,96 miliar.

        Tidak hanya penjualan bersih, beban pokok penjualan juga ikut menunjukkan kenaikan. Sampai akhir tahun 2022, beban pokok penjualan perusahaan tersebut tercatat menyentuh Rp5,73 triliun alias membengkak 5,07% dari Rp5,45 triliun.

        Baca Juga: Bangkitkan Geliat Sektor Ritel, Kredivo Kolaborasi dengan Hypermart

        Sebagai informasi tambahan, aset yang dimiliki oleh Matahari Putra per 31 Desember 2022 adalah Rp3,78 triliun. Nominal tersebut menunjukkan kemerosotan sebesar 18,61% dari angka Rp4,65 triliun sepanjang tahun 2021. Perihal nilai liabilitas dan ekuitas, Matahari Putra masing-masing mencatatkan nominal Rp3,61 triliun dan Rp166,01 miliar. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
        Editor: Yohanna Valerie Immanuella

        Bagikan Artikel: