Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Romahurmuziy Soal Pertemuan dengan Hasto PDIP: Bahas Kemungkinan Koalisi

        Romahurmuziy Soal Pertemuan dengan Hasto PDIP: Bahas Kemungkinan Koalisi Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa pencalonan capres dan penjajakan pembentukan koalisi terus berlangsung menjelang Pemilu 2024. Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy diketahui menemui Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto. Pertemuan tersebut terjadi di Kantor DPP PDIP yang bersebelahan langsung dengan Kantor DPP PPP.

        Romi, sapaan akrab Romahurmuziy, menjelaskan bahwa keduanya membicarakan banyak hal. Termasuk soal pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Ia menyebut PDIP sempat mengajak PPP untuk berkoalisi.

        "Tentu tidak terhindarkan kita juga membahas kemungkinan-kemungkinan koalisi karena pilpres juga sudah dekat. Ajakan koalisi kepada PPP oleh Mas Hasto sebenarnya sudah lama, sejak Plt Ketum Pak Harso (Monoarfa)," ujar Romahurmuziy saat dikonfirmasi, Selasa (7/3).

        Baca Juga: Warga Jakarta Keturunan Tionghoa Tak Setuju Anies Baswedan Disebut Pemimpin Intoleran, Alasannya Bisa Bikin Buzzer Kelojotan!

        Romahurmuziy menjelaskan bahwa pertemuan tersebut merupakan bentuk silaturahim. Apalagi Kantor DPP PPP dengan Kantor DPP PDIP bersebelahan yang terletak di kawasan Menteng, Jakarta.

        PPP dan PDIP adalah dua partai politik yang sering melakukan kerja sama politik. Pertama adalah saat Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai Presiden ke-5 Republik Indonesia yang wakilnya saat itu adalah Hamzah Haz yang merupakan kader PPP.

        Baca Juga: Buzzer Mohon Simak Baik-baik! Orang Tionghoa Rasakan Jakarta yang Damai Selama Dipimpin Anies Baswedan: Tidak Terjadi Keributan!

        Kerja sama keduanya juga berlanjut ketika mengusung Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014 dan 2019. Selanjutnya, PDIP dan PPP juga memasangkan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen untuk memimpin Jawa Tengah.

        "PPP dan PDIP adalah partai yang sama-sama sudah genap berusia setengah abad, 10 pemilu sudah sama kita lalui dengan suka dan duka, baik dalam tekanan penguasa maupun kebebasan demokrasi," ujar Romahurmuziy.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: