Habib Rizieq Bahas Bidah: Kalau Ada yang Bilang Bulan Syaban Tidak Memiliki Keutamaan, Ngawur Dia!
Habib Muhammad Rizieq Shihab beri penjelasan mengenai Bulan Syaban yang mana pada sebagain umat islam di Indonesia melakukan ritual-ritual keagamaan tertentu yang tak jarang menimbulkan perdebatan.
Menurut Habib Rizieq, perlu dpisahkan antara hadis keutamaan Bulan Syaban dengan keutamaan malan Nisfu Syaban yang kerap diisi oleh banyak umat islam di Indonesia dengan ritual tertentu. Maka Habib Rizieq yang panjang lebar membeberkan dalil dan referensi atau rujukan menyebut bahwa tak ada keraguan bahwa bulan Syaban punya banyak keutamaan.
“Kalau ada yang mengatakan Bulan Syaban tidak ada keutamananya, ngawur dia. Bulan Syaban tidak ada perbedaan di antara ulama, Bulan Syaban bulan mulai dan berkah, bulan yang di dalamnya nabi mengkhususkan dengan puasa,” jelas Habib Rizieq, dikutip dari kanal Youtube Islamic Brotherhood TV, Rabu (8/3/23).
“Nabi memperhatikan Bulan Syaban dengan berpuasa itu cukup menunjukkan bahwa bulan tersebut punya kedudukan sendiri,” tambahnya.
Lain hal dengan keutamaan Malam Nishfu Syaban yang menurut Habib Rizieq terdapat sejumlah dalil yang masih diperdebatkan status hadis tersebut.
Menurutnya, berdasarkan ketentuan umum status hadis maka yang bisa diterima atau diamalkan terkait Nishfu Syaban dipersilakan untuk diamalkan, adapun hadis Palsu dianggap tak bisa diamalkan.
“Hadis tentang fadhilah malam nishfu Syaban memang banyak, sebagian hasan, sebagian dhoif (Lemah), sebagian lagi Maudhu (Palsu),” ungkapnya.
“Yang Hasan dijadikan dalil, yang dhoif boleh dijadikan dalil dalam hal fadhoil, sedangkan yang maudhu kita buang nggak usah kita pakai. Jadi jangan langsung dikatakan hadis tentang Nishfu Syaban semua dhoif dan maudhu,” jelasnya.
Karenanya, Rizieq mengungkapkan menghidupkan malam Nishuf Syaban dengan beribadah adalah hal yang baik.
Adapun lanjutnya, beberapa ritual ibadah yang dikhususkan terhadap malam nishfu syaban, maka Habib Rizieq menganggap itu sesuatu yang diada-adakan.
“Yang ditentang salat sunah Nishfu Syaban, itu nggak ada. Kalau salat Nishfu Syaban 50-100 rakaat, baca ini itu sekian, itu dikatakan hadisnya bathil,” ungkapnya.s
“Bukan berarti nggak boleh salat di malam Nishfu Syaban, kalau orang salat tahajud, witir, dan salat sunah lainnya silakan. Tapi jangan ada yang niat khusus salat Nishfu Syaban, itu yang nggak ada, itu yang disebut bidah,” jelasya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: