Belum Selesai Efek Ayah Mario Dandy, Misteri Transaksi Ratusan Triliun Serang Rezim Jokowi: Biaya Sosial Korupsi...
Eks Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti turun menyuarakan kegeramannya akan penemuan transaksi janggal dalam Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Bagaimana tidak, transaksi janggal tersebut diperkirakan mencapai jumlah yang fantastis, yakni sebesar Rp300 triliun.
Baca Juga: Isu Jokowi 'Menjual' Indonesia, Pendukung Anies Baswedan Murka: Semua Bisa, Asal Miliki Uang...
Menanggapi hal itu, Susi dalam unggahan Twitter miliknya menuliskan keterangan persoalan itu. Dirinya berharap semoga temua tersebut tidaklah terbukti benar. "Semoga temuan ini salah," tulis Susi dikutip pada Kamis (9/3/2023).
Unggahan Susi ini kemudian mendapat beragam komentar dari netizen. Banyak yang percaya dan ada pula beberapa netizen yang berharap sama dengan Susi.
"Bisa jadi, Bu contoh dari tambang galian C saja, misal pajak yg dibayar cuma 1/3 dari yg seharusnya nah, "uang tutup mulut" pejabat nakal ini brapa yg jelas2 si pejabat ini tahu laporan pajaknya itu salah dan tidak logis. Itu baru salah satu contoh kecil," tulis akun @arx***.
"Tenang bu pasti salah, yang bener itu 7000T. Jumlah yang masuk dan sudah diputer diatas. Yang di bawah cmn bisa mangut2. Mau naikin taraf hidup mesti mendekatkan diri pada para penguasa, kerja keras tidak membohongi hasil hanyalah mitos," tulis @kun***.
"Semoga saja bu salah, kalau ternyata benar ga kebayang efek domino dari kasus ini, biaya sosial korupsi bakal di tanggung rakyat kembali," harap akun @mug***.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebutkan perihal temuan transaksi tidak biasa senilai Rp300 triliun di lingkungan Kemenkeu.
Baca Juga: Ayah Mario Dandy Effect Menguliti Rezim Jokowi, Meroketnya Utang Indonesia Disoroti: Rp7.800 Triliun
"Saya sudah dapat laporan terbaru tadi pagi, malah ada pergerakan mencurigakan senilai Rp 300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan yang sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai," kata Mahfud dikutip dari JPNN.
Menurutnya, temuan tersebut di luar transaksi Rp 500 miliar dari rekening mantan Pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo dan keluarganya yang kini telah dibekukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
"Kemarin ada 69 orang dengan nilai hanya enggak sampai triliunan, (sekitar) ratusan miliar. Hari ini sudah ditemukan lagi kira-kira Rp 300 triliun. Itu harus dilacak dan saya sudah sampaikan ke Bu Sri Mulyani (Menkeu), PPATK juga sudah menyampaikan," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: