Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Karena Dosa Masa Lalu, Sampai Hari ini Megawati Ogah Bertatap Muka dan Bersalaman dengan Amien Rais

        Karena Dosa Masa Lalu, Sampai Hari ini Megawati Ogah Bertatap Muka dan Bersalaman dengan Amien Rais Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi senior PDI Perjuangan Panda Nababan membagikan cerita perihal hubungan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan mantan Ketua MPR Amien Rais.

        Panda menyebut kalau sampai hari ini Megawati ogah bertatap muka dan bersalaman dengan Amien Rais. Penyebabnya, di awali pada penghujung masa kekuasaan Orde Baru pada 1998.

        "Mereka yang berkumpul di Ciganjur seperti Gus Dur, Amien Rais, Mega dan Sri Sultan dan lain-lain sudah bikin perjanjian, yang jadi presiden ini adalah partai pemenang Pemilu," kata Panda Nababan dikutip dari Total Politik.

        Baca Juga: Tak Mau Angkat Telepon dari Amien Rais, Momen Prabowo Teriak 'Asing-Aseng' Sambil Gebrak-gebrak Meja Kembali Diungkit: Padahal Dulu...

        Akan tetapi, lanjut Panda, Amien Rais malah mengkhianati dengan membuat Poros Tengah yang menggolkan Gus Dur yang menjadi presiden.

        "Di situ Mega marah, sakit hati," tambahnya.

        Saat itu, Amien Rais adalah Ketua MPR, dan pada tahun 1999, pemilihan presiden diserahkan mandatnya ke MPR RI belum ada pemilihan langsung.

        "Maka ada pameo yang menjelaskan nilailah orang setelah ia berkuasa, dan kita lihat bagaimana Amien Rais melakukannya ke Gus Dur, ke Mega," jelasnya.

        "Karena pada saat Reformasi, kesepakatannya itu, siapa yang menjadi partai pemenang, dia lah yang akan jadi presidennya," jelasnya.

        "Di Poros Tengah, mereka janjiannya apa, yang terjadi Gus Dur jadi presiden," 

        "Etika politiknya, ini kok gak dijalankan kesepakatannya di Ciganjur, ini yang bikin Mega kecewa, seharusnya, Amien Rais garda terdepan, dia sutradaranya di MPR, yang memilih presiden kan di MPR," tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: