Koalisi Perubahan yang digagas NasDem-PKS-Demokrat jadi sorotan semenjak awal penajajakn mengingat komposisi Partai oposisi-pro pemerintah tercipta. Mengenai perkembangan yang ada, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, bahwa Koalisi Perubahan yang digagas NasDem, PKS dan Demokrat kekinian makin solid.
Walaupun hingga kini masih ada pihak yang coba-coba menggoyang.
"Sampai saat ini koalisi perubahan sangat solid. Di internal tidak ada keraguan di masing-masing partai. Kami makin solid dan makin berkemajuan, termasuk juga terkait dengan berbagai wacana yang mencoba untuk ada kesan bahwa ini 'masih goyang'," kata Kamhar ditemui di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (14/3/2023) sebagaimana dilansir dari suara.com.
Ia mengatakan, sedari awal sudah menyadari konsekuensi adanya gangguan pihak-pihak yang coba menggoyang Koalisi Perubahan.
"Karena konsekuensi ketika koalisi ini sebagai bentuk kerja sama yang terbangun dari oposisi, pasti akan selalu ada upaya-upaya dari pihak-pihak yang menjadi bagian dari kelanjutan yang ada sekarang ini untuk menggagalkan itu," tuturnya.
Kamhar mengatakan, pihaknya sedari awal juga sudah bersiap diri melakukan langkah-langkah preventif pertahanan agar tak mempan untuk digoyang.
"Alhamdulillah di level pimpinan, kesadaran ini ada dan ini tentu yang menjadi semacam mekanisme pertahanan diri dari komunikasi lintas partai untuk menjaga diri agar tetap konsisten," tuturnya.
Di sisi lain ditemui di tempat yang sama, Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief mengamini, soal adanya gangguan dalam tanda kutip Koalisi Perubahan digoda. Namun, ia menegaskan, Koalisi Perubahan akan tetap setia.
"Iya (ada yang menggoda), tapi tetap setia," kata Andi.
Demokrat sendiri, kata dia, selama ini belum ada pihak yang coba melakukan godaan. Kemungkinan menurut Andi, partai lain dalam Koalisi Perubahan yang coba digoda dengan penawaran-penawaran politis.
"Kalau kami sih enggak ditawarilah ya, mungkin partai lain ya. Mungkin-mungkin," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: