Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bukan Anies Baswedan, Fahri Hamzah Sebut Sosok Ini yang Bisa Persatukan Bangsa

        Bukan Anies Baswedan, Fahri Hamzah Sebut Sosok Ini yang Bisa Persatukan Bangsa Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bukan bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan yang dinilai cocok menjadi presiden dan mampu mempersatukan bangsa. 

        Ketua Partai Gelora, Fahri Hamzah bakal calon presiden sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto lah yang paling cocok. 

        Eks Wakil Ketua DPR RI itu juga mengaku menghormati Prabowo. Di matanya, pria yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan itu adalah sosok pejuang.

        “Yang saya respect dari Pak Prabowo adalah dia itu berjuangnya lama,” ungkapnya, dikutip dari fajar.co.id dari video yang diunggah Instagram @klipfahri, Rabu (15/3/2023).

        Baca Juga: Bukan Ogah Mengurus Karya Anies Baswedan, Ini Alasan Mundurnya Elite Megawati dan Mantunya Jokowi, Ternyata...

        Fahri yang dikenal sebagai aktivis 98 ini mengatakan, sejak dulu, ia memang kerap mendengar Prabowo silang pendapat dengan orde baru. Padahal, ia menantu Presiden Soeharto saat itu.

        “Sesuatu yang menurut saya luar biasa,” ujarnya.

        Belum lagi dengan pidato Prabowo. Ia bilang muatannya kerap mengkritisi konglomerasi.

        “Itu kan luar biasa,” sambungnya.

        Keyakinan Fahri makin mengepal, melihat rekam jejak Prabowo sebagai pendiri partai. Meski dipandang sebelah mata di awal, namun eks petinggi Kopasus itu menurutnya konsisten.

        “Yang kedua dia bikin partai, instrumen demokrasi. Setelah dia pensiun. Dan dia setia di jalan partai politik itu,” paparnya.

        Baca Juga: Menjadi Perhatian Jokowi dan Anies Baswedan, Lika-liku Warga Plumpang: Kedatangan Berujung Sengketa Lahan

        “Dan akhirnya kemudian dia masuk dalam pemerintahan dan ikut ke dalam. Membangun pemerintahan setelah lama jadi oposisilah kira-kira. Itukan sebenarnya kesetiaan pada gagasan demokrasi. Yang menyebabkannya itu mungkin dia bisa menjadi tokoh pemersatu. Tokoh jalan tengah gituloh,” tandas Fahri.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: