- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
Sunrise Steel Edukasi Warga Desa Cara Buat Perkakas Dapur Berbahan Baja, Hasilnya…
Produsen baja PT Sunrise Steel menggandeng Pemerintah Desa (Pemdes) Jampirogo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, dalam melaksanakan Corporate Social Responsible (CSR), yakni memberikan pelatihan dan bahan baku serta peralatan untuk membuat perkakas dapur atau gerabah dari bahan logam berjenis baja lapis aluminium seng (BjLAS).
Presiden Direktur Sunrise Steel, Henry Setiawan, mengatakan bahwa program CSR dengan kegiatan membuat perkakas menggunakan bahan baku produksi Sunrise Steel ini baru pertama kali digelar.
Baca Juga: Tanggap Bencana Erupsi Gunung Merapi, BRI Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak
"Terutama yang menggandeng warga Desa Jampirogo. Sebagai salah satu desa terdekat dengan pabrik kami," kata Henry, di sela penandatanganan kerja sama CSR Sunrise Steel dengan Desa Jampirogo yang diwakili oleh Kepala Desa (Kades) Jampirogo, Dony Budi Setiawan, Selasa (14/3/2023).
Lebih lanjut Henry mengatakan, CSR ini dipilih setelah melihat banyaknya warga produktif di desa ini yang harus berhenti bekerja karena industri alas kaki yang ada di daerah itu terhenti disebabkan pandemi dan PHK.
"Kemudian ada permintaan kepada kami untuk memberdayakan warga ini, yang kemudian kami putuskan melalui kegiatan CSR memberi mereka bahan baku, pelatihan, kemudian mereka membuat gerabah bahan logam. Setelah jadi barang, juga kami bantu pemasarannya," ujarn Henry.
Produk gerabah dari logam tersebut, kata Henry, bisa berupa panci, dandang, tatakan untuk membakar sate dan sejenisnya, serta alat-alat rumah tangga dari bahan BjLAS. Selain bahan baku, juga diberikan peralatan, seperti roll 3 buah gigi, alat tekuk catok, palu bolong, palu kotak, rel, gunting, Stel buah gigi keluntung, Stel buah gigi setikan, Stel buah gigi tampingan.
Sementara itu, Kades Jampirogo, Dony, mengakui sangat antusias dengan CSR yang diberikan Sunrise Steel tersebut. "Kami sangat apresiatif dan warga yang produktif bisa mendapatkan kegiatan dan menambah pendapatannya," kata Dony.
Disebutkan, sebelumnya pihak Sunrise dan desa telah melakukan pembicaraan, berapa kira-kira warga yang minat untuk melakukan kegiatan ini. Hasilnya, ada 30 warga yang minat. "Namun, saya minta Sunrise untuk melakukan wawancara dan hasilnya terseleksi 10 warga yang benar-benar minat," pungkas Dony.
Salah satu warga, Sudarsono, mengaku antusias untuk mengikuti pelatihan ini. "Sebelumnya saya pernah kerja di Surabaya, produksi alat-alat rumah tangga pakai enamel," kata Sudarsono.
Karenanya, ketika ada tawaran membuat gerabah dari logam, dia makin semangat. "Karena hampir sama seperti yang saya kerjakan saat di pabrik dulu," pungkas Sudarsono.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: