Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jubir Anies Baswedan: Pemilu Gembira, Kadrun-Kampret Nggak Ada!

        Jubir Anies Baswedan: Pemilu Gembira, Kadrun-Kampret Nggak Ada! Kredit Foto: Instagram/Hendri Satrio
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Analis Komunikasi Politik Lembaga Survei Kedai Kopi yang juga Juru Bicara Anies Baswedan, Hendri Satrio, mengatakan bahwa partai politik harus menjadikan pemilu sebagai lokomotif perubahan yang menggembirakan. 

        Hal ini disampaikan Hendri dalam diskusi politik bertajuk "OTW 2024: Emang Bisa Pemilu Gembira?" di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

        “Partai Politik jangan terperangkap dan berubah menjadi organisasi pengumpul suara saja,” kata Hendri.

        Baca Juga: Waduh... Anies Baswedan Bakal Jadikan Indonesia Negara Khilafah? Penganut Agama Hindu Bali Ini Tak Percaya: Lihat Rekam Jejaknya!

        Dipaparkannya, lirik Mars Pemilu berbunyi: Pemilihan umum telah memanggil kita’ ‘Sluruh rakyat menyambut gembira’. Sehingga pemilu harusnya menghadirkan kegembiraan bagi masyarakat Indonesia.

        Pemilu merupakan pesta demokrasi yang sudah sepatutnya berjalan dengan gembira dan tidak lagi ada perpecahan. Sehingga ketika pemilu terlaksana, rakyat puas dan dengan gembira atas pilihannya.

        “Karena esensi pesta ya riang gembira, kalau gembira, narasi-narasi yang disampaikan juga harus adem, tidak ada lagi drun (Kadrun) atau mpret (Kampret), tidak ada lagi hal-hal perkataan negatif yang mengungkit kesalahan-kesalahan yang lalu, memandang fisik orang, tapi justru lebih mengedepankan hal-hal yang menceriakan dan yang membahagiakan,” ujar Hendri.

        Baca Juga: Anies Baswedan Disalahkan Kubu Pro Pemerintah Soal Kebakaran Depo Pertamina, Musni Umar: Kalau Mau Adil, Jokowi Juga Harus Disalahkan!

        Keadaan yang terjadi saat ini, menurut Hendri, justru menekan rakyat dalam perjalanan menuju proses pelaksanaan pemilu. Seperti munculnya berbagai persoalan, termasuk isu penundaan pemilu, perpanjangan masa jabatan hingga presiden tiga periode.

        "Ini yang membuat rakyat jadi nggak tenang, waswas, padahal pemilu itu kan harus yang menggembirakan," kata dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: