Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lima Tips Hindari Penipuan Online Lewat File APK Ala Tokopedia

        Lima Tips Hindari Penipuan Online Lewat File APK Ala Tokopedia Kredit Foto: Unsplash/Christian Wiediger
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Penipuan online melalui file APK kini telah menjadi tren baru di masyarakat yang dapat menyebabkan banyak kerugian bagi korbannya, termasuk kerugian finansial termasuk terkurasnya rekening di aplikasi bank, saldo di aplikasi uang elektronik, maupun e-commerce dan platform daring lainnya.

        Biasanya modus penipuan ini dilakukan secara gencar oleh para penjahat siber dengan modus pengiriman undangan pernikahan, pemberitahuan kurir paket, dan bahkan baru-baru ini tentang pembayaran pajak di mana penjahat siber mengirimkan file APK dan meminta target korban untuk membuka file tersebut dengan cara yang terkesan memaksa. Ketika korban membuka file tersebut, maka informasi dan data pribadi korban akan dicuri.

        Direktur Corporate Affairs Tokopedia Nuraini Razak menyampaikan bahwa ada lima tips penting agar masyarakat terhindar dari penipuan online lewat pengiriman file APK dan tetap menjaga kerahasiaan data pribadi di ruang digital.

        Baca Juga: Kekerasan Digital Melalui Stalkerware AlamI Penurunan Selama 2022

        Terkait dengan ini, Tokopedia bersama dengan pemerintah dan mitra strategis lain juga terus bekerja sama untuk meningkatkan literasi digital masyarakat. Salah satunya melalui modul literasi mengenai perlindungan data pribadi di ruang daring yang bisa diakses oleh siapa saja secara gratis melalui halaman khusus Tokopedia Care.

        Adapun lima tips menghindari penipuan online dengan modus file APK ala Tokopedia antara lain:

        1. Jangan asal klik link atau download file APK

        Penjahat siber biasanya mengirimkan file APK dari nomor yang tidak Anda kenali. Oleh karenanya, hindari mengeklik atau mengunduh file APK yang dikirimkan ke akun Anda melalui pesan singkat, termasuk jika penjahat mengatakan bahwa file tersebut berisi undangan pernikahan digital, tagihan, maupun resi pengiriman, dan lainnya.

        "Jika pengguna terlanjut mengeklik atau download file APK ilegal, segera kembalikan handphone ke setelan pabrik (reset factory). Ubah seluruh data di semua akun aplikasi yang menyimpan data pribadi seperti nomor handphone, e-mail, password, dan PIN di aplikasi perbankan dan yang berkaitan dengan transaksi digital lainnya," saran Nuraini seperti dikutip pada Kamis (16/3/2023).

        2. Konfirmasi ulang dan laporkan informasi mencurigakan

        Selalu lakukan konfirmasi ulang melalui jalur terpercaya atau resmi saat menerima pesan mencurigakan atau file APK dari pihak yang mengaku sebagai kerabat dekat atau instasi lain. Tokopedia sendiri selalu menyampaikan informasi tentang promo, undian, dan informasi lain melalui kanal resmi seperti situs web www.tokopedia.com, blog www.tokopedia.com/blog, media sosial yang terverifikasi, serta email dengan domain @tokopedia.com.

        "Harap waspada jika menerima email dan/atau file APK dengan domain lain seperti @tokopedia.co.id atau @gmail,com dan lainnya karena itu pasti bukan dari Tokopedia. Apabila menerima pesan dengan file APK yang mengatasnamakan Tokopedia namun mencurigakan, segera lapor lewat layanan 24/7 Tokopedia Care atau www.tokopedia.com/help," kata Nuraini.

        3. Aktifkan fitur keamanan dan rutin ganti password

        Lakukan pembaruan sistem operasi, aplikasi, dan software pada handphone secara berkala guna meningkatkan keamanan perangkat. Masyarakat juga dianjurkan rutin mengganti password di seluruh akun termasuk aplikasi perbankan dan yang berkaitan dengan transaksi digital lainnya seperti Tokopedia. Hindari menggunakan password yang sama antar akun. Saat mengganti password, jangan pernah sebar kode OTP atau password ke orang lain untuk menghindari kebocoran akun.

        4. Hindari bertransaksi di luar platform resmi

        Platform marketpace menggunakan sistem rekenig bersama (rekber) untuk melindungi pengguna ketika bertransaksi secara online. Sistem ini membuat uang pembeli hanya akan diteruskan ke penjual jika produk sudah diterima oleh pembeli sesuai pesanan. Oleh karenanya, pastikan proses transaksi jual-beli online selalu dilakukan di dalam platform resmi. Jika ada pihak yang meminta melanjutkan komunikasi atau bertransaksi di luar platform resmi, segera lapor melalui customer service instansi yang bersangkutan.

        5. Jangan bagi data pribadi di media sosial

        Hindari memberikan informasi pribadi melalui media sosial, mulai dari nomor handphone, alamat rumah, nama lengkap ibu, nomor rekening bank, NIK, KK, dan data pribadi lainnya karena berpotensi menimbulkan kebocoran atau pencurian data.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Nurdianti
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: