Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apakah Saat Ini Waktu yang Tepat Bagi Startup untuk Galang Pendanaan?

        Apakah Saat Ini Waktu yang Tepat Bagi Startup untuk Galang Pendanaan? Kredit Foto: Tri Nurdianti
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Di tengah situasi ketidakpastian ekonomi global dan juga tech winter yang masih terus berlangsung, banyak perusahaan rintisan dan juga investor mempertanyakan situasi yang tepat untuk melakukan pendanaan.

        Memberikan pandangannya, Co-Founder & COO Xendit Tessa Wijaya menyampaikan bahwa kini investor masih menunggu dan mengamati situasi yang terjadi untuk dapat memberikan pendanaan yang tepat.

        "Dengan situasi di tengah tech winter dan tantangan yang ada, saya rasa investor kini masih menunggu dan mengamati. Ini memang hal yang harus dilakukan saat ini. Untuk melakukan pendanaan, mereka kini menjadi lebih oportunis dan selektif. Dari sisi startup sendiri, saya rasa juga perlu untuk melihat hal yang terjadi saat ini, daripada melihat ke arah pendanaan, lebih baik saat ini melihat bukan lagi ke seberapa besar perusahaan, tapi kinerjanya, khususnya produknya, harus bisa menyesuaikan, memastikan bisa bertahan, bisa bekerja dengan lebih efisien, dan memiliki fundamental yang kuat," tutur Tessa pada Jumat (17/3/2023).

        Baca Juga: Program Antler Indonesia Resmi Dibuka, Pre-Idea & Pre-Seed Founders Startup Harap Merapat!

        Startup di Indonesia kini tengah mengalami masa sulit dengan berbagai tantangan dalam mengakses pendanaan di situasi tech winter saat ini. Pada tahun 2021, jumlah investasi dari Venture Capital (VC) yang masuk ke Indonesia mencapai US$9,3 miliar, tersebar untuk 220 proyek pendanaan. Namun, data dari CB Insight mencatat bahwa jumlah pendanaan VC global telah menurun sebesar 35% pada tahun 2022 dengan penurunan paling signifikan terjadi pada sektor kesehatan digital (57%), ritel (52%), dan fintech (46%).

        Untuk membantu startup mengatasi permasalahan pendanaan saat ini, Xendit bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI meluncurkan insiatif bersama berupa peluncuran database Indonesia Venture Capital Database 2023 yang ditujukan untuk membantu pelaku startup mengidentifikasi mitra pendanana yang potensial serta mempercepat proses penggalangan dana (fundraising) mereka.

        Ketua Pokja Pembiayaan Modal Ventura dan Pembiayaan Spesifik Kemenparekraf RI Ginda A Manurung menerangkan bahwa insiatif pendataan untuk database ini selaras dengan program Kemenparekraf yaitu Indonesia Business Matchmaking (IBIM) yang bertujuan untuk mempertemukan para investor dengan pelaku ekonomi kreatif sehingga kedua pihak dapat bertemu untuk bersinergi dan berkolaborasi mewujudkan kerja sama yang dapat membantu pertumbuhan perekonomian nasional.

        "Salah satu langkah strategis yang perlu dilakukan dalam kondisi tech winter saat ini adalah dengan membangun ekosistem startup dan memberikan dukungan kepada perusahaan yang bergerak di bidang Modal Ventura. Kemenparekraf sangat mengapresiasi Xendit yang telah menginisiasi pendataan venture capital yang ada di Indonesia. Ini sebagai bentuk langkah strategis dalam rangka mengakselerasi ekonomi digital," ujar Ginda.

        Ginda berharap startup kini dapat mulai berhenti membakar uang dan mulai memperbaiki kinerjanya untuk menghasilkan profit. Melalui IBIM, pemerintah berupaya mewujudkan wadah untuk akses pembiayaan pada modal ventura, baik untuk pelaku ekonomi digital, startup, komunitas, inkubator bisnis, dan UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif secara umum.

        Kick-off program IBIM akan dimulai pada bulan Maret 2023, kemudian dilanjut tahapan open call & kurasi peserta (Maret-Juli), mentoring & pre-pitch deck (Agustus-September), matchmaking (Agustus-September), dan report bulanan modal ventura (Oktober-Desember).

        "Kami melihat bahwa penggalangan dana menjadi salah satu tantangan utama yang sedang dihadapi oleh pelaku startup di Indonesia, baik startup tahap awal maupun yang sudah beroperasi bertahun-tahun. Oleh karena itu, bermitra dengan Kemenparekraf, Xendit berkomitmen untuk terus mendukung startup dan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan meluncurkan Indonesia Venture Capital Database 2023. Kami harap database ini bisa menjadi sumber informasi yang akurat dan terpercaya untuk pengembangan bisnis startup di Indonesia," tambah Tessa.

        Database mencakup informasi mengenai profil investor, kriteria investasi, portofolio investasi, dan kontak yang dapat dihubungi yang memungkinkan startup untuk mencari dan menemukan daftar investor dan mitra pendanaan di Indonesia. Startup juga bisa mendapatkan informasi seputar mitra komunitas yang merupakan lembaga dan perusahaan yang dapat membantu pengembangan bisnis mereka. Indonesia Venture Capital Database 2023 dapat diakses dan tersedia secara gratis serta dapat diunduh melalui situs web Xendit.

        Sementara itu, Partner East Ventures Melisa Irene menyampaikan bahwa meski kini sektor pendanaan tengah menghadapi banyak tantangan dan investor menjadi lebih berhati-hati, namun potensi dan peluang masih tetap ada dan terbuka. "Di East Ventures, kami percaya masih terdapat banyak peluang yang dapat digali pada ekonomi digital Indonesia dan Asia Tenggara. Sebagai perusahaan modal ventura yang terbuka pada seluruh sektor, kami percaya akan peran teknologi sebagai katalis dalam mendorong perkembangan positif. Kami berkomitmen untuk dapat terus mengembangkan industri teknologi, salah satunya dengan mendukung dan memberdayakan perkembangan startup dalam menghadirkan dampak positif bagi masyarakat Indonesia."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Nurdianti
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: