Nasib Sial Guru SMK Usai Sebut Kata 'Maneh' ke Ridwan Kamil Berujung Dipecat, Netizen Ngumpul: Gak Mau Komen Ah, Takut
Perdebatan di media sosial antara Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan seorang guru bernama Muhammad Sabil Fadilah belakangan menjadi sorotan. Pasalnya, gara-gara kritiknya dibalas Ridwan Kamil, nasib malang harus dihadapi Sabil yang kemudian dipecat dari sekolah tempat kerjanya.
Kejadian ini berawal saat Sabil mengomentari unggahan video Ridwan Kamil saat memberikan apresiasi melalui online kepada anak SMP yang patungan untuk membelikan sepatu bagi temannya.
Dalam komentarnya, Sabil menyoal jas warna kuning yang dikenakan Kang Emil. Melalui akun Instagram miliknya, @sabilfadhillah, memberi komentar atas unggahan itu.
"Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil????" tulis Sabil.
Komentar itu lebih kurang artinya 'dalam zoom ini, kamu lagi jadi gubernur atau kader partai atau pribadi?' Hanya saja dalam bahasa Sunda, penggunaan kata "maneh" itu biasanya digunakan untuk teman yang akrab. Selain itu dianggap kasar apalagi kepada orang yang lebih tua.
Ridwan Kamil membalas komentar Sabil. "Ceuk maneh kumaha," tulis Ridwan Kamil. Kalimat itu lebih kurang berarti 'menurut kamu bagaimana'. Tak hanya dibalas, komentar Sabil disematkan menjadi komentar paling atas.
Menurut Sabil, setelah kejadian itu ia mendapat banyak komentar cacian. Kata dia, dari informasi yang diterimanya, Kang Emil mengirimkan pesan langsung (direct message/DM) ke akun Instagram milik sekolah tempatnya bekerja. Dalam pesan itu, Kang Emil tanya 'seperti inikah guru?'.
Baca Juga: Gegara Jaket Kuning Berujung Dipecat, Gantian Warganet Sentil Ridwan Kamil: Duh, Kang Emil...
Setelah dicolek Kang Emil, pihak sekolah langsung menyidangkan Sabil dan pada hari itu juga mengeluarkan surat keputusan pemecatan kepada Sabil.
"Surat pemecatan itu dibuat tertanggal kemarin (14 Maret 2023). Tapi suratnya baru saya terima hari ini," kata Sabil, kemarin.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan SDM SMK Telkom, Cahya Riyadi menyebut pihaknya memiliki catatan terkait pelanggaran yang dilakukan oleh Muhammad Sabil selama bekerja sebagai guru di SMK Telkom Sekar Kemuning. Karena itu, pihaknya memastikan surat pemutusan hubungan kerja atau surat pemecatan yang dikeluarkan kepada Sabil tidak ada kaitannya dengan postingan Ridwan Kamil. Kata dia, sebelum ini Sabil sudah menerima dua kali surat peringatan.
"Semuanya merupakan rangkaian dan kebetulan kalau secara tertulis, ini adalah surat yang ketiga untuk Pak Sabil," kata Cahya, kemarin.
Pemecatan ini viral. Kang Emil yang mendapat sentimen negatif buru-buru melakukan klarifikasi. Kata dia, siapapun boleh berkomentar atau mengkritiknya, asalkan bahasa yang digunakan sopan.
"Pada dasarnya kritik boleh-boleh aja, saya kan selalu menjawab. Kalau kritik boleh, kalau tidak sopan ya harus sopan. Itu saja," kata Kang Emil.
Kang Emil mengaku tak tahu kalau guru yang mengritiknya itu kemudian dipecat. Menurut dia, itu sudah di luar kewenangannya. Meski begitu ia menilai baiknya ditegur saja. Kang Emil pun mengaku sengaja menyematkan komentar Sabil untuk mengedukasi agar sopan saat memakai bahasa Sunda.
Kejadian ini mendapat perhatian luas dari warganet. Sebagian besar komentar warganet bernada negatif. Akun @zantul91 tak menyangka Kang Emil sampai mencolek sekolah cuma gara-gara dikritik.
"Guru yang melanggar kode etik harusnya disidang oleh organisasi profesi. Bukan oleh yayasan. Apalagi gara-gara dicolek Kang Emil," tulisnya.
Senada disampaikan @adhieMassardi. Tak nyangka gara-gara nanya kenapa Kang Emil pakai jas kuning, guru dipecat. "Berani bertanya dianggap sesat," ujarnya.
"Duh kang Emil, Kang Emil," ujar @alalndalasy. Akun @harisjoe ikutan menanggapi sambil bercanda. "Ga mau komen ah, takut atasan saya di DM kang RK juga," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: