Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Singapura Jadi Contoh Ideal, Turis Asing yang Berbuat Onar di Bali Bakal Tegas Ditindak

        Singapura Jadi Contoh Ideal, Turis Asing yang Berbuat Onar di Bali Bakal Tegas Ditindak Kredit Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
        Warta Ekonomi, Denpasar -

        Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali Tjok Bagus Pemayun mengeklaim langkah tegas aparat menertibkan turis asing yang melakukan pelanggaran di Pulau Dewata tidak sampai mempengaruhi kunjungan.

        Menurut Kadispar Bali Tjok Bagus Pemayun, sampai saat ini 29 maskapai masih melayani rute internasional ke luar masuk Bali. Total ada 86 negara yang yang diberikan visa on arrival (VoA) ke Indonesia, terutama Bali. 

        Baca Juga: Yang Berulah Turis Asing, yang Ditertibkan Jari-jari Netizen Agar Tak Viralkan Kelakuan Bule, Duh!

        "Ini kita memonitor memang belum ada pengaruh signifikan meski imigrasi sudah melakukan deportasi, serta kepolisian melakukan penertiban-penertiban di jalan raya," kata Tjok Bagus Pemayun.

        Berdasarkan data awal Maret 2023, jumlah seluruh penumpang untuk rute internasional rata-rata 27 ribu per hari. “Pada periode tertentu jumlah kunjungan warga negara asing (WNA) justru meningkat, umumnya pada bulan Mei, Juni dan Juli,” ujar Kadispar Bali. 

        Pada Januari 2023, wisatawan mancanegara (wisman) asal Rusia justru menduduki peringkat kedua kunjungan ke Bali. Namun, saat ini posisi kedua ditempati India, sementara yang terbanyak masih ditempati turis asal Australia.

        Meski demikian, kata dia, Pemprov Bali belum berhenti melakukan penertiban terhadap wisatawan yang nakal.

        Kadispar Bali memastikan bahwa tindakan tegas ini bukan untuk menghalangi wisatawan mancanegara yang ingin berlibur ke Pulau Dewata.

        Menurutnya, penertiban ini murni dilakukan karena munculnya pelanggaran-pelanggaran dari wisatawan mancanegara.

        Pemerintah, kata dia, menginginkan terciptnya pariwisata yang baik dan berkualitas. Tjok Bagus Pemayun lantas membandingkannya dengan Singapura.

        "Di sana (Singapura) kita buang sampah saja takut, pasti masuk kantong. Buktinya orang asing bisa tertib dan itu wisman yang ke Singapura banyak. Tentu kita tidak bisa menyalahkan masyarakat lokal (yang memberi contoh), ayo kita berbenah," tuturnya.

        Baca Juga: Bule Gak Jadi Penyewa, Pemilik Rental di Bali Ketar-Ketir: Terus Terang Sebetulnya Sangat...

        Kadispar mengharapkan wisatawan yang berkualitas, seperti menjaga tradisi yang sudah ada, termasuk tertib lalu lintas dan menggunakan sarana transportasi melalui usaha jasa perjalanan wisata.

        Salah satu usulan Gubernur Bali Wayan Koster soal mengkaji atau mencabut VoA untuk Rusia dan Ukraina juga dinilai tak akan berpengaruh terhadap kunjungan wisman.

        "Kalau saya sih optimistis, tetap Rusia Ukraina akan datang walaupun VOA-nya ditiadakan. misalnya, karena memang Bali sebagai destinasi yang aman dan nyaman, itu yang dicari. Turis kan pasti yang dicari aman nyaman dahulu, dan kita jauh lebih aman sebagai destinasi dunia pariwisata," papar Kadispar Bali.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: